Home Regional Lahan Pertanian di Pati Kebanjiran, Petani Merugi

Lahan Pertanian di Pati Kebanjiran, Petani Merugi

Pati, Gatra.com - Bencana banjir yang menerjang wilayah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, tidak hanya mengganggu mobilitas warga. Namun mengakibatkan sejumlah sektor terganggu, utamanya pertanian. Mengingat, berhektare-hektare sawah dan komoditas lain terdampak bencana.

Petani Tondomulyo, Supadi mengatakan, kerugian akibat banjir mencapai jutaan rupiah. Lantaran sawah yang sudah siap panen tergenang banjir setinggi 1 meter.

"Kalau begini (terendam banjir) harga gabah pun jelas turun. Hasil panen pun lebih sedikit. Sawah terendam 1 meter lebih. Menunggu dileser (mesin) enggak datang-datang, Kalau enggak banjir, menunggu dileser, tapi malah kejadian gini," ujar warga Desa Tondomulyo, Kecamatan Jakenan, Jumat (15/3).

Guna menghindari tingkat kerugian yang jauh lebih besar. Akhirnya ia mempekerjakan buruh tani untuk memotong batang padi secara manual, karena tidak memungkinkan untuk menggunakan mesin yang entah kapan datangnya.

"Akhirnya potong manual dengan menggunakan sabit. Kalau kelamaan terendam bisa tambah rugi," terangnya.

Hal yang sama juga dialami petani asal Desa Cangkring, Kecamatan Pati Kota. Rumisih mengaku, memanen padi secara manual karena terimbas bencana.

"Kita potong sendiri, karena sebelum dapat giliran mesin kombi (pemotong padi) sudah terlanjur kebanjiran. Kalau sudah terendam seperti ini harga gabahnya bisa turun. Apalagi sawah ini kami sewa, takutnya tidak kembali modal," keluhnya.

Berdasarkan data yang dihimpun puluhan desa di 12 kecamatan di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani terendam banjir. Dan yang paling terdampak tak lain adalah sektor pertanian.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati hingga hari ini tercatat ratusan sawah di tiga kecamatan terendam banjir. Itu baru tiga kecamatan, belum dari daerah lain yang mengalami hal serupa.

Misalnya, Kecamatan Gabus total seluas 463 hektare sawah yang terendam banjir. Seluas 240 hektare diantaranya merupakan padi muda dan 223 hektare sawah padi siap panen. Lalu kecamatan Kayen terdapat 340 sawah dengan 10 hektare sawah siap panen. Sedangkan di Kecamatan Jakenan terdapat 344 hektare sawah dilaporkan terendam dengan 29 diantaranya padi siap panen.

Kalakhar BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya mengungkapkan, luasan wilayah yang terdampak bencana sangat mungkin bertambah, seiring dibukanya Bendung Wilanglung.

"Tinggi muka air di sungai Juwana maupun aliran sungai-sungai kecil yang bermuara ke sungai Juwana akan naik. Ini akan berpotensi membuat banjir di desa maupun area persawahan akan kembali terendam. Menyebabkan aliran sungai-sungai kecil yang bermuara di sungai Juwana terhambat, akhirnya akan membanjiri desa-desa baik di areal persawahan maupun pemukiman," bebernya.

95