Kupang, Gatra.Com- Seorang imam Katolik dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah mengambil langkah luar biasa dengan memilih untuk mengikuti seleksi masuk Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Dia adalah Romo Oktovianus Pelagian Ranta, seorang imam muda berusia 29 tahun, dari Keuskupan Ruteng, NTT, telah berhasil lulus Seleksi Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) TA 2024.
Langkah ini bukanlah hal yang biasa, karena Romo Oktovianus menjadi sosok pertama dari kalangan Imam Katolik yang diakomodir dalam penerimaan Polri melalui jalur SIPSS. Romo Okto biasa disapa, lulusan Seminari Ritapiret, Maumere Flores telah mendedikasikan dirinya untuk melayani dalam peran imamat sejak ditahbiskan pada Oktober 2023.
Sejak ditabiskan menjadi Imam Katolik, Romo Oktovianus ditugaskan sebagai pastor rekan di Paroki Santa Familia Waenakeng Manggarai, sebelum dipanggil untuk mengikuti seleksi di Panda Polda NTT. Meskipun awalnya terkejut dengan penunjukan tersebut, Pastor Oktovianus dengan tekun mengikuti setiap tahapan seleksi dengan penuh dedikasi.
Romo Oktovianus berhasil menembusnya dan akan melanjutkan pendidikan selama enam bulan di Akpol Lemdiklat Polri di Semarang, Jawa Tengah. Pada penerimaan SSPSS ini dari Polda NTT lulus dua orang yakni Romo Oktovianus dan seorang dokter.
Penerimaan SIPSS 2024 membutuhkan peserta untuk melewati serangkaian tes dan pemeriksaan yang ketat, dimulai dari pemeriksaan administrasi hingga tes kompetensi keahlian dan kesamaptaan jasmani. Dengan kelulusannya.
“Awalnya saya diminta Uskup Ruteng Mgr Sipri Hormat. Saat bertemu yang mulia Mgr Sipri minta saya unutk menjadi polisi. Tentunya saya kaget dan bertanya,” kata Romo Oktovianus ( 13/3).
Sebagai seroang imam katolik jelas Romo Oktovanus perintah seorang Uskup harus ditaati. Namun sebelum terpaksa bertanya, apa sasaran tugas kedepan jika berhasil menjadi seorang anggota polisi.
"Bapak Uskup katakan di TNI sudah ada pastor yang jadi anggota. Jadi Romo Okto juga jadi anggota polisi. Jalankan tugas kerasulan awam, memberikan pembinaan rohani bagi anggota yang Katolik,” jelas Romo Oktovianus mengutip permintaan Uskup saat itu.
“Karena jawaban demikian seobagai seorang Imam katolik saya taat dan loyal kepada Bapak Uskup, lalu mengiayakan permintaan tersebut. Puji Tuhan saya lulus seleksi dan siap mengikuti pendidikan di Semarang Jawa Tengah,” jelas Romo Oktovianus.
Karo SDM Polda NTT, Kombes Pol Satrya Yusada, menyambut baik prestasi Romo Oktovianus dan berharap agar ia dapat menjadi perwira Polri yang berkualitas dan dapat mengabdi dengan penuh integritas.
“Saya berharap nantinya Romo Oktovianus menjadi seorang perwira polri yang berkualitas mengabdi di institusi Polri,” kata Kombes Pol Satrya Yusada.
“Ini adalah awal dari perjalanan Pastor Oktovianus dalam membangun karier yang luar biasa, membawa semangat dan harapan bagi generasi muda serta memberikan kontribusi yang berarti bagi negara dan masyarakat,” tambah Kombes Pol Satrya.
Dia menyebutkan pada penerimaan kali ini, Polri menerima 100 orang yang dididik di Akademi Kepolisian Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Akpol Lemdiklat) Polri di Semarang, Jawa Tengah selama enam bulan.
SIPSS adalah rekrutmen penerimaan calon perwira Polri menjadi perwira pertama Polri. Setelah lulus, siswa akan menjadi Perwira Pertama Polri dengan pangkat Inspektur Polisi Dua (Ipda).
Untuk diketahui dikalangan rohaniawan Katolik ada Romo Bernadus Satyagraha yang jadi anggota TNI AL atas dorongan mendiang Uskup Surabaya, Mgr Sutikno ketika itu. Selain itu ada Romo Yoseph Bintoro, Pr anggota TNI AU yang selain memberikan pembinaan rohani bagi anggota yang katolik, juga aktif mengajar di Akademi Angkatan Udara Bumi Maguwo Magelang, Yogyakarta.