Gaza, Gatra.com - Seorang petugas medis di rumah sakit terbesar di Gaza mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan melalui udara di utara wilayah Palestina menewaskan lima orang dan melukai 10 lainnya.
“Para korban dibawa ke rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza,” kata kepala perawat ruang gawat darurat, Mohammed al-Sheikh, kepada AFP, Jumat (8/3).
Sheikh mengatakan bantuan udara mematikan itu terjadi di utara kamp pengungsi pesisir Al-Shati.
Seorang saksi dari kamp mengatakan kepada AFP bahwa dia dan saudaranya mengikuti jatuhnya bantuan dengan parasut dengan harapan mendapatkan “sekantong tepung.”
“Lalu tiba-tiba parasutnya tidak terbuka dan jatuh seperti batu di atap salah satu rumah,” kata Mohammed al-Ghoul.
“Sepuluh menit kemudian saya melihat orang-orang memindahkan tiga orang syuhada dan lainnya yang terluka, yang tinggal di atap rumah tempat paket bantuan jatuh,” kata pria berusia 50 tahun itu kepada AFP.
Amerika Serikat dan Yordania termasuk di antara negara-negara yang melakukan bantuan udara di Gaza utara, di mana ratusan ribu orang menghadapi kondisi yang mengerikan setelah lebih dari lima bulan perang.
Mengacu pada lima orang yang tewas pada hari Jumat, kantor media pemerintah di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan bahwa bantuan udara “sia-sia” dan “bukan cara terbaik bagi bantuan untuk masuk.”
PBB mengatakan pengiriman bantuan lewat udara atau usulan koridor bantuan maritim tidak bisa menggantikan pengiriman darat, dan mendesak agar lebih banyak truk diizinkan mencapai Gaza melalui lebih banyak penyeberangan perbatasan.