Yogyakarta, Gatra.com - Konsumsi BBM dan LPG di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta diperkirakan naik hingga maksimal 9 persen jelang bulan Ramadan tahun ini. Pertamina menyatakan keamanan dan ketersediaan stok bahan bakar tersebut aman
“Berdasarkan realisasi konsumsi tahun lalu, diperkirakan akan terjadi kenaikan konsumsi LPG sebesar 4-5 persen di periode 8-10 Maret 2024, di mana presentase tersebut dibandingkan dengan rerata harian normal yaitu di periode Januari - Februari 2024,” ungkap Area Manager Com, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Region Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho, Jumat (8/3), dalam keterangan persnya.
Kenaikan konsumsi tersebut seiring peningkatan aktivitas masyarakat di Jawa Tengah dan DIY jelang Ramadan seperti adanya sejumlah kegiatan budaya seperti Dugderan, nyadran, dan kegiatan silaturahmi lainnya.
Selama periode jelang Ramadan, tren konsumsi LPG wilayah Jawa Tengah diprediksi meningkat cukup tinggi di Kota Salatiga, Kabupaten, Batang, dan Kabupaten Grobogan. Adapun untuk wilayah DIY, peningkatan terjadi di Sleman, Kota Yogyakarta, dan Kulonprogo.
“Seperti produk LPG, produk BBM jenis gasoline seperti Pertalite dan Pertamax Series juga diprediksi mengalami kenaikan konsumsi hingga 9 persen jelang Ramadan bila dibandingkan rata-rata harian normal Januari-Februari 2024,” ujar Brasto.
Brasto menambahkan, untuk memenuhi peningkatan konsumsi bahan bakar tersebut, Pertamina Patra Niaga telah menyiapkan operasional terminal, mobil tangki, hingga SPBU dan SPBE dengan baik.
"Ketahanan stok saat ini untuk solar di angka 13,4 hari; Pertalite 8,9 hari; seluruh BBM non-subsidi di angka 10-51 hari; LPG 5 hari dan Avtur 35,4 hari. Angka tersebut adalah angka yang mencukupi kebutuhan konsumen,” ucap Brasto.