Jakarta, Gatra.com - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan produksi batu bara pada 2024 mencapai 41,3 juta ton. Target tersebut jauh lebih tinggi dibanding dengan target produksi batu bara pada 2023 yakni sebesar 41 juta ton yang ditetapkan pada awal tahun 2023 lalu.
“Perseroan melakukan perencanaan dengan mencermati perkembangan pasar terkini dan mengantisipasi berbagai faktor yang dinamis,” kata Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail dalam Konferensi pers kinerja PTBA tahun buku 2023 di The Ritz Carlton, Jakarta, Jumat (8/3).
Arsal menyebut, selain membidik produksi batu bara sebesar 41,3 juta ton, PTBA pada 2024 juga menargetkan penjualan sebesar 43,1 juta ton, serta angkutan 33,7 juta ton.
Dalam kesempatan itu, Arsal menjelaskan bahwa, tantangan bagi perseroan di tahun ini, di antaranya adalah koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Rata-rata harga batu bara ICI-3 terkoreksi sekitar 33% dari US$127,8 per ton pada Januari-Desember 2022 menjadi US$84,8 per ton secara tahunan.
Sementara, Harga Pokok Penjualan mengalami kenaikan, di antaranya pada komponen biaya royalti, angkutan kereta api, dan jasa penambangan.
Karena itu, PTBA jelas Arsal, terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik. Perseroan juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal.
“Selain itu, perseroan berharap agar pembentukan Mitra Instansi Pengelola (MIP) dapat segera terealisasi dan memberikan dampak baik bagi kinerja keuangan,” jelasnya.