Bogor, Gatra.com - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menggandeng Wiseco.id untuk mendampingi UKM dalam menyiapkan fundamental dan proposal bisnisnya agar mampu mendapatkan pendanaan dalam satu rangkaian program bernama Bisnis Layak Funding (BisLaf).
Asisten Deputi Pembiayaan dan Investasi UKM KemenKopUKM, Temmy Satya Permana mengatakan bahwa program yang dihasilkan dari kerja sama ini menjadi momentum bagi para pelaku usaha untuk bertransformasi menjadi lebih baik. Selain itu, diharapkan para pelaku UMKM memiliki fundamental bisnis yang kokoh, manajemen bisnis yang tertata, dan meningkatkan kapasitas serta kualitas bisnisnya.
"Kegiatan ini tidak hanya mencerminkan komitmen kita untuk memberikan dukungan terbaik kepada pelaku bisnis kecil dan menengah, tetapi juga sebagai wujud nyata dari upaya bersama untuk meningkatkan literasi keuangan dan keterampilan pengembangan bisnis di kalangan pelaku usaha UKM," ucapnya dalam acara Workshop dan Pitching Demo Bisnis Layak Funding (BisLaf) di Bogor, Kamis (7/3).
UMKM dinilai memiliki peran penting menjadi tulang punggung ekonomi. Di satu sisi, UMKM juga dituntut untuk bisa mendapatkan pembiayaan agar bisa menaikkelaskan skala bisnisnya.
Temmy memaparkan, workshop yang diselenggarakan pada 6-7 Maret 2024 ini merupakan bagian integral dari program BisLaf yang telah dimulai sejak pertengahan Januari 2024. Beberapa kegiatan yang diselenggarakan dalam rangkaian workshop ini seperti seminar, sosialisasi lembaga pembiayaan, dan picthing demo UKM.
Jumlah pendaftar program BisLaf telah mencapai lebih dari 1.300 UKM. Angka ini menunjukkan bahwa banyak UKM yang memahami pentingnya akses pendanaan untuk mengembangkan bisnis mereka.
Dari ribuan pendaftar itu, hanya ada 180 UKM yang ditargetkan lolos kurasi untuk masuk dalam tahap selanjutnya. Nantinya, 180 UKM yang lolos kurasi diharapkan dapat mengikuti program pendampingan dengan serius dan memanfaatkannya sebaik-baiknya.
Kemudian UKM yang lolos akan diberikan panduan dan informasi tentang cara membangun bisnis yang memiliki potensi mendapatkan pendanaan (funding) dari berbagai sumber, seperti investor, lembaga keuangan, atau program dukungan bisnis lainnya. Dengan begitu diharapkan UKM yang mengikuti program ini bisa meningkatkan literasi keuangan mulai dari pembiayaan perbankan, pembiayaan ekspor, pembiayaan berbasis securities crowdfunding, dan pendanaan berbasis private investor. Sehingga para pelaku UMKM dapat memahami dan mengeksplorasi berbagai pilihan sumber pembiayaan yang tersedia.
"Sebanyak 15 pelaku UKM yang akan melakukan pitching hari ini diharapkan dapat memberikan penampilan terbaik. Sesi ini bukan hanya kesempatan untuk mempresentasikan bisnis mereka, tetapi juga sebagai media branding dan promosi untuk mengenalkan usaha mereka (How we are. What we are and what are we going to do) kepada lembaga pembiayaan dan mitra investor," kata Temmy.