Jepara, Gatra.com - Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mengantongi penghargaan Adipura sebagai kota sedang terbersih di tahun 2023. Warga pun menyambut meriah arak-arakan Piala Adipura ketika tiba di Kota Ukir.
Antusias ribuan warga ini bukan tanpa alasan. Mengingat, Jepara selalu menyandang penghargaan ini. Secara keseluruhan 16 penghargaan Adipura telah diraih. Kebanggaan bisa mempertahankan predikat inilah yang membuat masyarakat bahagia.
Tiba di perbatasan Demak-Jepara, Piala Adipura secara simbolis diserahkan Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta kepada Kepala Dishub Ony Sulistyawan dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Aris Setiawan, untuk diarak ke pendopo Kabupaten Jepara, Kamis (7/3).
Piala Adipura sendiri diarak dengan kendaraan bak terbuka, yang diikuti Pj Bupati Edy Supriyanta bersama perwakilan Forkopimda. Sepanjang jalan, rombongan disambut antusias oleh siswa-siswa mulai dari TK, SD, SMP hingga SMA. Mereka juga memegang bendera merah putih.
Edy Supriyanta mengatakan, penghargaan Adipura merupakan buah kerja seluruh masyarakat Jepara. Terutama para petugas kebersihan yang senantiasa menjaga kebersihan sejak pagi hingga malam hari.
"Alhamdulillah, ini merupakan Adipura ke-16 yang berhasil diraih Kabupaten Jepara secara berturut-turut," ucap Edy.
Meskipun bukan Adipura Kencana, namun Pj Bupati tetap merasa bersyukur. Karena upaya menjaga kebersihan kota ini cukup membuahkan hasil, atau mampu mempertahankan kota sedang terbersih di Indonesia.
“Ke depan, kita tingkatkan lagi untuk bisa merebut kembali Adipura Kencana. Memang dalam mempertahankan ada beberapa hal spesifik. Jujur anggaran di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sangat sedikit dibanding kota lain. Namun kita bahagia masih dapat Adipura,” ungkap Edy.
Ia juga berpesan kepada masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan. Baik di jalan perkotaan, wilayah pedesaan, hingga perumahan.
“Biasakan untuk memillah sampah dari rumah tangga. Ada 150 ton sampah yang dikelola setiap harinya,” kata Edy.
Dari seluruh jumlah sampah tersebut, 42 persen merupakan sampah plastik. Hal ini menjadi perhatian khusus pemerintah karena jenis sampah tersebut sulit terurai.
“Jangan membuang sampah sembarang tempat, termasuk sungai. Bisa menjadi banjir,” tandasnya.