Home Milenial Milenial Apresiasi Panglima TNI, KSAD dan Pangdam Brawijaya Intensifkan Komunikasi Sosial

Milenial Apresiasi Panglima TNI, KSAD dan Pangdam Brawijaya Intensifkan Komunikasi Sosial

Jakarta, Gatra.com - Aliansi Mahasiswa dan Milenial untuk Indonesia (AMMI) mengapresiasi langkah Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak yang diimplementasi Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay dalam membangun komunikasi sosial.

Pada Ahad (3/3) lalu, jajaran Kodam V/Brawijaya melakukan pelatihan public speaking guna meningkatkan kemampuan komunikasi sosial jajaran penerangan di satuan wilayah teritorialnya.

Pelatihan ini dilakukan dalam rangka mengimplementasikan arahan Panglima TNI dalam Rapat Pimpinan TNI-Polri pada Rabu (28/2), yang menyatakan bahwa TNI mengedepankan optimalisasi kegiatan bina teritorial (Binter) untuk meningkatkan intensitas komunikasi sosial kepada masyarakat.

Selain itu, KSAD juga menegaskan dalam amanat yang dibacakan Kasdam V/Brawijaya, Brigjen TNI Endro Satoto, Senin (19/2/) lalu, bahwa peran TNI memiliki kewajiban menjaga stabilitas nasional untuk seluruh masyarakat, terlebih saat ini proses tahapan pelaksanaan Pemilu masih berlangsung hingga Oktober 2024.

"Kami sangat mengapresiasi upaya Panglima TNI dan KSAD dalam menjaga stabilitas nasional dengan meningkatkan komunikasi sosial, yang langsung diimplementasikan oleh Pangdam V/Brawijaya melalui pelatihan public speaking untuk jajaran Penerangan di wilayah teritorial Kodam V/Brawijaya," ujar Sekjen AMMI, Arip Nurahman dalam keterangannya, Selasa (5/3).

Diketahui, kegiatan yang dilaksanakan di Aula Mako Kodam V/Brawijaya tersebut dihadiri 117 peserta dari jajaran Penerangan Kodam, Korem, Kodim, serta satuan-satuan dan Komandan Batalyon di lingkungan Kodam V/Brawijaya.

Menurut Arip, kemampuan komunikasi sosial merupakan keterampilan yang sangat berharga dan penting bagi seorang prajurit agar bisa menyampaikan pesan dengan jelas kepada masyarakat maupun media dengan profesional. Hal itu juga akan berdampak positif bagi citra TNI.

"Fungsi penerangan pada TNI AD merupakan instrumen strategis yang diperlukan untuk membangun komunikasi sejajar dengan masyarakat sekaligus dapat menciptakan kesejukan dalam menyampaikan pesan damai," tegas Arip.

Hal tersebut, lanjutnya, lantaran telah mewujudnya kesepahaman pengertian serta menumbuhkan kepercayaan melalui terbangunnya reputasi TNI AD yang baik di mata masyarakat, sehingga akan terbentuk image positif bagi eksistensi TNI.

"Pelatihan ini menunjukkan responsifnya Pangdam V/Brawjijaya dalam mengimplementasikan amanat Panglima TNI dan KSAD untuk membekali anggota dalam membangun dan menjaga stabilitas nasional pasca Pemilu melalui komunikasi sosial yang tepat. Ini juga bentuk nyata dari pelaksanaan salah satu visi Panglima TNI yaitu Well trained," kata Arip.

60