Singapura, Gatra.com - Mega bintang pop Taylor Swift melakukan enam konser di Singapura antara tanggal 2 dan 9 Maret. Artis pemenang Grammy Award ini tidak tampil di tempat lain di Asia Tenggara selama The Eras Tour, tur dunianya yang tiketnya terjual habis.
Dibalik gemerlap pertunjukan di National Stadium yang berkapasitas 55.000 kursi itu terselip keluhan dari penggemarnya.
Setelah malam pertama Eras Tour dimulai di Singapura pada hari Sabtu (2/3), beberapa penggemar menggunakan media sosial untuk mengeluhkan pengalaman mereka, termasuk pengguna TikTok @linmaxin, Alina, seperti dilaporkan laman CNA, Selasa (5/3).
Dalam videonya, wanita berusia 23 tahun ini menceritakan bahwa ia telah menghabiskan S$1.800 (Rp21,1 juta) untuk paket VIP 1. Dia mendapat tiket duduk di PD1 - salah satu bagian yang paling dekat dengan diamond stage, di mana Swift menghabiskan sebagian besar waktu konsernya.
Meskipun setiap tiket memiliki nomer tempat duduk yang telah ditentukan, Alina mengatakan bahwa banyak penggemar dari bagian lain yang meninggalkan tempat duduk mereka dan menyerbu masuk ke bagiannya.
"Alih-alih menyuruh mereka untuk kembali ke bagian mereka, (petugas keamanan) malah mendorong orang-orang yang berlebihan ke dalam barisan tempat duduk kami, dan hal tersebut hanya menyebabkan lebih banyak orang berdesak-desakan," ujar Alina dalam video tersebut, dan menambahkan bahwa hal tersebut membuat dirinya merasa "sulit untuk bernapas".
Swiftie lainnya (sebutan penggemar Taylow Swift), Calista Wong, yang duduk di PD3 bagian VIP, berbagi pengalaman serupa.
Dalam video TikTok-nya, wanita berusia 22 tahun ini menceritakan bahwa orang-orang dari bagian belakang mulai merangsek ke arah depan, di mana ia berada, selama penampilan pembuka Sabrina Carpenter, dan semakin gaduh saat konser berlangsung.
"Ketika pihak keamanan mulai datang untuk membubarkan mereka, mereka menolak untuk pindah. Mereka terus berdiri di sana dan aksi saling dorong semakin menjadi-jadi," ujarnya dalam video tersebut, dan menambahkan bahwa tim keamanan Swift pun mulai turun tangan.
"Saya bertanya-tanya apakah Taylor menyadarinya karena seluruh kru keamanan datang, termasuk kepala keamanannya, yang saya kenali dari foto-foto," katanya kepada The Straits Times.
Calista menambahkan bahwa situasi membaik setelah konser Evermore, sekitar satu jam setelah konser berlangsung. Dia berkata: "Benar-benar butuh waktu untuk mendorong semua orang mundur... Mereka tidak mau mengalah."
Penggemar lain juga menyampaikan keluhan. Dalam kolom komentar di kedua video mereka, para Swifties berbagi tentang bagian mana mereka berada dan bagaimana mereka juga menghadapi masalah kepadatan dan dorong-dorongan dari para penggemar dari bagian lain.
Saat ditanya oleh CNA Lifestyle, Kallang Alive Sport Management (KASM), yang mengelola National Stadium dan bagian lain dari Singapore Sports Hub, mengatakan bahwa mereka menambahkan sumber daya dan penghalang untuk pertunjukan 3 Maret, malam kedua Swift, untuk meningkatkan langkah-langkah pengendalian kerumunan, dan tidak ada laporan lebih lanjut tentang situasi seperti itu sejak saat itu.
"Kami menyadari adanya insiden yang melibatkan para pengunjung yang antusias yang bergegas dari tempat duduk mereka untuk mendekat ke panggung selama konser (The Eras Tour) pada tanggal 2 Maret. Ketika hal ini terjadi, tim usher dan keamanan kami meminta bantuan para pengunjung untuk kembali ke tempat duduk mereka," tambah juru bicara KASM.
"Kami meminta kerja sama dari para pengunjung untuk tetap berada di bagian dan tempat duduk yang telah ditentukan, serta mempraktikkan etika konser yang baik. Kami berkomitmen untuk memastikan pengalaman yang aman dan menyenangkan bagi semua orang."