Kota Bima, Gatra.com- Kemudahan investasi bagi para investor kini diberikan karvet merah oleh Pemkot Bima, Nusa Tenggara Barat. Kemudahan investasi yang ramah bagi Investor ini diberikan Pj Walikota Bima H Muh. Rum ST, MT setelah mantan Kepala DPMPTSP Prov NTB ini diamanahkan sebagai Pj Walikota Bima sejak September 2023 lalu.
Atas kemudahan yang diberikan itu, salah satu investor local asal Pulau Sumbawa berencana untuk membangun hotel dan suite (akomodasi lain) senilai Rp25 miliar di Kota Bima. Pembangunan hotel ini akan dilakukan tahun ini, sementara tengah dituntaskan proses perizinannya.
“Yang jelas sudah ada dana Rp10 miliar tahun ini untuk Kolaka Suite (city hotel) dengan 32 kamar. Kemudian investor lain masih dengan perusahaan yang sama membuat suite itu Rp25 miliar lebih besar, nanti viewnya menghadap pantai,” dalam relis tertulisnya diterima Gatra.com, Jumat (1/3).
Meski demikian, untuk pengerjaannya sendiri sekarang ini masih terbentur persoalan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Hal ini mengingat ada kekeliruan dari pemerintahan yang lama untuk mengeluarkan Rancangan Detail Tata Ruang (RDTR) di atas lahan pribadi orang.
“Sebelumnya kita sudah lapor ke Kementerian AD/ATR di Jakarta akan dilakukan direvisi nantinya. Saya minta teman-teman beri izin dulu supaya bisa mereka bangun dulu. Sayang Rp25 miliar kalau tidak terlaksana,” ujarnya.
Pembangunan hotel dimaksud, diharapkan rampung pada tahun ini pembangunannya. Sehingga semakin banyak wisatawan atau pengunjung ke Kota Bima yang akan datang berlibur, ataupun berbisnis.
Dikatakan Rum, selain hotel, pihaknya juga akan membuat jogging track di mangrove di atas pantai Amahami. Dan ini menjadi wahana baru di Kota Bima.. Sementara ini, investor yang masuk berinvestasi di kota Bima masih diharapkan dari investor lokal. Atau dalam negeri. Sembari menjajaki peluang kerjasama dengan Penanam Modal Asing (PMA).
“Kita berharap dan memberikan ruang selebar-lebarnya bagi investor local dulu. Kalau PMA itu nanti skala besar. Kita juga sudah minta Santika masuk dan Insya Allah mereka sedang mencari lahan,” ujarnya.
Masuknya pada investasi di Kota Bima tentu saja tidak lepas dari potensi pangsa pasarnya. Karena Kota Bima termasuk kota yang indah, tidak kalah dengan kabupaten/kota lainnya di NTB. Hanya saja persoalan lain adalah konektifitasnya.