Jakarta, Gatra.com – Sejumlah murid Taman Kanak-Kanak (TK) dari TK Mentari mengunjungi Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sembilang-850 dan KAL Lemukutan II-12-15 yang sandar di Dermaga Satuan Kapal Patroli, Jl. Komodor Yos Sudarso No. 1, Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).
Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal) dalam keterangan pers, Sabtu (2/3), menyampaikan, kunjungan murid TK Mentari tersebut merupakan upaya TNI Angkatan Laut (TNI AL) dalam hal ini Satuan Kapal Patroli (Satrol) Lantamal XII Pontianak.
Personel Dinas Potensi Maritim (Dispotmar) Lantamal XII Pontianak serta para prajurit KRI ?menjelaskan TNI AL dan alutsistanya dalam kegiatan yang berlangsung pada Jumat pekan ini.
Kegiatan tersebut dimulai dengan pengenalan terkait TNI AL dan tugas pokoknya, pengenalan Lantamal XII Pontianak, yang kemudian diakhiri dengan kunjungan ke KRI Sembilang-850 dan KAL Lemukutan II-12-15.
Dalam kunjungan tersebut, para siswa didampingi oleh Kepala TK Mentari, Rina Suyata, dan para guru pendamping lainnya. Ratna selaku Guru Pendamping berterima kasih kepada Komandan Lantamal XII Pontianak, Laksamana Pertama TNI Agoeng MKS, karena para siswa dari TK Mentari merasa antusias dan senang dapat berkunjung ke Kapal Perang milik TNI AL.
"Anak-anak ingin mengetahui bagaimana bentuk kapal perang dan di dalamnya ada apa saja,” kta Ratna.
Menurutnya, kunjungan ini memberikan pengetahuan untuk anak-anak ke depannya, khususnya mungkin di atara murid mempunyai cita-cita atau harapan ingin menjadi TNI.
Adapun tujuan dari program tersebut dapat memberikan manfaat kepada siswa-siswi TK Mentari untuk menumbuhkan semangat dan jiwa kebaharian sejak dini sekaligus sebagai upaya pembinaan potensi maritim bagi masyarakat pesisir, khususnya para generasi muda.
Sebagai garda terdepan pertahanan negara, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, selalu menerapkan program-program yang menujukkan kemanunggalan dengan rakyat guna menumbuhkan SDM yang unggul, khususnya pada generasi muda yang suatu saat akan menjadi penerus bangsa.