Home Internasional Kecaman Dunia Mengalir Pasca Israel Menembaki Ratusan Warga Gaza Menunggu Bantuan

Kecaman Dunia Mengalir Pasca Israel Menembaki Ratusan Warga Gaza Menunggu Bantuan

Gaza, Gatra.com - Pasukan Israel di Jalur Gaza utara menembaki warga Palestina yang berusaha mendapatkan bantuan makanan pada hari Kamis (29/2). Menurut kementerian kesehatan, kejadian itu menewaskan lebih dari 100 orang.

Kementerian Kesehatan Gaza mengutuk “pembantaian” di Kota Gaza, dengan mengatakan 112 orang tewas dan lebih dari 750 orang terluka.

Militer Israel menuduh “penyerbuan” terjadi ketika ribuan warga Gaza yang kelaparan mengepung konvoi 38 truk bantuan, yang menyebabkan puluhan orang tewas dan terluka.

Warga Palestina bergegas menerima pasokan bantuan yang sangat mereka butuhkan, setelah berminggu-minggu blokade Israel.

Militer mengklaim bahwa beberapa orang tewas setelah tertabrak.

Salah satu sumber Israel mengatakan tentara melepaskan tembakan ke arah kerumunan, karena percaya bahwa itu “menimbulkan ancaman.”

Reaksi terhadap pembantaian tersebut mengalir dari seluruh dunia, dan banyak yang menggambarkan tindakan Israel sebagai “tidak dapat dibenarkan” dan “kejahatan terhadap kemanusiaan.”

AS Menekan

Presiden AS Joe Biden mengatakan insiden itu akan mempersulit perundingan gencatan senjata yang rumit dalam perang yang telah berlangsung hampir lima bulan tersebut, dan Gedung Putih menyebut kematian tersebut “sangat mengkhawatirkan.”

Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan Amerika Serikat segera mencari informasi tambahan mengenai apa yang sebenarnya terjadi.

Washington akan memantau penyelidikan yang akan datang dengan cermat, dan mendesak untuk mendapatkan jawaban.

Prancis sebut penembakan tidak dibenarkan

Kementerian luar negeri Perancis mengatakan, penembakan yang dilakukan tentara Israel terhadap warga sipil yang mencoba mengakses makanan tidak dapat dibenarkan.

“Peristiwa tragis ini terjadi ketika jumlah warga sipil Palestina yang semakin banyak dan tak tertahankan, menderita kelaparan dan penyakit,” kata kementerian, seraya mengatakan Israel harus mematuhi hukum internasional dan melindungi pengiriman bantuan kepada warga sipil.

Menulis di platform media sosial X bahwa warga sipil Palestina telah menjadi sasaran tentara Israel, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan “kecamannya yang paling keras” atas pembunuhan tersebut.

Turki mengutuk, kejahatan terhadap kemanusiaan

Turki menuduh Israel melakukan “kejahatan lain terhadap kemanusiaan” dan mengutuk tindakan itu dengan menyebut bahwa warga Gaza yang “kelaparan” ketika warga sipil mengais-ngais persediaan makanan yang semakin menipis.

“Fakta bahwa Israel… kali ini menargetkan warga sipil tak berdosa yang mengantri untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan, adalah bukti bahwa (Israel) secara sadar dan kolektif bertujuan untuk menghancurkan rakyat Palestina,” kata Kementerian Luar Negeri Turki.

Kolombia membatalkan pembelian senjata Israel

Presiden Kolombia Gustavo Petro mengecam apa yang disebutnya sebagai “genosida” terhadap rakyat Palestina, dan menghentikan pembelian senjata dari Israel , pemasok utama pasukan keamanan negaranya.

“Meminta makanan, lebih dari 100 warga Palestina dibunuh oleh (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu. Ini disebut genosida dan mengingatkan Holocaust,” tulis Petro di X.

“Dunia harus memblokir Netanyahu,” tegasnya.

Spanyol mengutuk insiden yang tidak dapat diterima

“Apa yang terjadi di Gaza tidak dapat diterima, dengan puluhan warga sipil Palestina tewas saat mereka menunggu makanan, menggarisbawahi pentingnya gencatan senjata,” tulis Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albares di X.

Italia menuntut gencatan senjata segera

Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani menyerukan gencatan senjata segera, di Gaza dan mendesak Israel untuk melindungi penduduk Palestina setelah kematian tragis, tersebut.

“Kami sangat mendesak Israel untuk melindungi masyarakat di Gaza dan memastikan secara ketat fakta dan tanggung jawabnya,” katanya di X.

Perdana Menteri Giorgia Meloni menyatakan kekecewaan dan keprihatinannya yang mendalam, atas kekerasan tersebut.

Kecaman PBB

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk insiden tersebut dan terkejut dengan banyaknya korban jiwa yang tragis dalam konflik tersebut. 

“Warga sipil yang putus asa di Gaza membutuhkan bantuan segera, termasuk mereka yang berada di wilayah utara yang terkepung di mana PBB tidak dapat memberikan bantuan selama lebih dari seminggu,” kata Juru bicaranya Stephane Dujarric.

Uni Eropa mengecam pembantaian

Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengecam kematian tersebut sebagai hal yang sama sekali tidak dapat diterima.

“Saya ngeri dengan berita mengenai pembantaian lagi di kalangan warga sipil di Gaza yang sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan,” katanya di X.

Qatar mengecam pembantaian keji

Kementerian Luar Negeri Qatar mengecam pembantaian keji yang dilakukan oleh pendudukan Israel, dan menyerukan tindakan internasional yang mendesak, untuk menghentikan pertempuran di Gaza.

Laporan tersebut kemudian memperingatkan bahwa pengabaian Israel terhadap nyawa warga Palestina... pada akhirnya akan melemahkan upaya internasional yang bertujuan menerapkan solusi dua negara, dan dengan demikian membuka jalan bagi perluasan siklus kekerasan di wilayah tersebut.

Arab Saudi menyerukan gencatan senjata

Kementerian luar negeri Arab Saudi mengutuk kematian tersebut dan menegaskan kembali perlunya untuk segera mencapai gencatan senjata.

Mereka juga memperbarui tuntutannya kepada masyarakat internasional untuk mengambil posisi tegas guna mewajibkan Israel menghormati hukum kemanusiaan internasional, segera membuka koridor kemanusiaan yang aman, mengizinkan evakuasi korban luka, dan memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan, sebagaimana dikutip AFP dan Al-arabiya, Jumat (1/3).

45