Gaza, Gatra.com – Tiga puluh pemimpin organisasi berita di seluruh dunia telah menandatangani surat yang menyatakan solidaritas dengan jurnalis di Gaza dan menyerukan keselamatan dan kebebasan mereka untuk melaporkan berita di zona perang.
The Associated Press melaporkan, Kamis (29/2) dalam surat pernyataan yang dirilis dan dipelopori oleh Komite Perlindungan Jurnalis, mengatakan setidaknya 89 jurnalis dan pekerja media telah tewas dalam perang Israel-Hamas, sebagian besar dari mereka adalah warga Palestina.
Para pemimpin media diantaranya The Associated Press, The New York Times, The Washington Post, Los Angeles Times, Reuters, New Yorker, CNN, NBC News dan ABC News telah menandatangani perjanjian ini. Penandatangan internasional termasuk BBC, Der Spiegel di Jerman, Agence France-Presse, Daily Maverick di Afrika Selatan, Nawaiwaqt Group di Pakistan dan The Asahi Shimbun di Jepang.
“Lebih banyak organisasi dipersilakan untuk berpartisipasi,” kata Jodie Ginsberg, CEO Komite Perlindungan Jurnalis.
“Kami merasa penting untuk menunjukkan bahwa komunitas jurnalisme internasional berdiri dalam solidaritas dengan rekan-rekan Palestina kami,” kata Ginsberg.
Surat tersebut menyatakan bahwa jurnalis adalah warga sipil dan pemerintah Israel harus melindungi mereka sebagai non-kombatan sesuai dengan hukum internasional.
“Siapa pun yang melanggar ini harus bertanggung jawab,” katanya.
“Serangan terhadap jurnalis juga merupakan serangan terhadap kebenaran,” kata surat itu.
“Kami berkomitmen untuk memperjuangkan keselamatan jurnalis di Gaza, yang merupakan hal mendasar bagi perlindungan kebebasan pers di mana pun,” tambahnya.
Israel hanya disebutkan satu kali dalam surat tersebut. Meskipun CPJ telah mengadvokasi lebih banyak akses bagi jurnalis di Gaza, surat tersebut menghindari topik tersebut karena penting untuk fokus pada solidaritas.
Ginsbergtidak mau berkomentar apakah ada organisasi berita yang dihubungi memilih untuk tidak berpartisipasi.