New York, Gatra.com - Duta Besar Palestina untuk PBB memohon kepada Dewan Keamanan untuk mengutuk kematian puluhan orang di Gaza, setelah pasukan Israel menembaki warga Palestina yang berebut bantuan makanan.
“Dewan Keamanan harus mengatakan cukup sudah,” kata Riyad Mansour kepada wartawan, dikutip AFP, Kamis (29/2).
Komentar Mansour muncul setelah pasukan Israel menembaki warga Palestina yang mencoba mendapatkan bantuan makanan dalam kekacauan yang menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas menewaskan 112 orang dan melukai 760 orang.
“Pembantaian keterlaluan ini merupakan bukti fakta bahwa selama Dewan Keamanan dilumpuhkan dan diveto, maka hal ini akan mengorbankan nyawa rakyat Palestina,” katanya.
Sebagai salah satu dari lima anggota tetap dewan yang beranggotakan 15 orang, Amerika Serikat – sekutu terbesar Israel – memiliki hak veto yang telah digunakan sebanyak tiga kali sejauh ini, untuk melarang badan tersebut menyerukan gencatan senjata segera di wilayah Palestina.
Mansour mengatakan dia bertemu dengan Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield pada hari sebelumnya.
“Saya memohon padanya agar Dewan Keamanan harus mengeluarkan produk yang mengutuk pembunuhan ini dan mengejar mereka yang bertanggung jawab atas pembantaian ini,” katanya.
“Jika Dewan Keamanan memiliki kekuatan dan tekad untuk mengakhiri pembantaian ini agar tidak terjadi lagi, yang kita butuhkan adalah gencatan senjata,” kata Mansour.
Dewan Keamanan bertemu Kamis sore secara tertutup untuk membahas kejadian pagi hari di Gaza utara – pertemuan yang diadakan atas permintaan Aljazair.
“Kami semua sangat khawatir dan sedih atas kematian lebih dari seratus warga Palestina dan lebih banyak lagi yang terluka hari ini di Gaza utara,” kata wakil duta besar AS untuk PBB Robert Wood sebelum memasuki pertemuan tersebut, dan menyebutnya sebagai “hari yang tragis.”
Insiden hari Kamis menambah jumlah korban tewas warga Palestina yang menurut Kementerian Kesehatan Gaza telah mencapai 30.000 orang, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Perang dimulai pada tanggal 7 Oktober dengan serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel selatan yang mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang, sebagian besar warga sipil, menurut data Israel.
Militan juga menyandera sekitar 250 orang, 130 di antaranya masih berada di Gaza, termasuk 31 orang yang menurut Israel diperkirakan tewas.