Solo, Gatra.com - Program makan siang gratis yang menjadi visi dan misi pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka disorot Bank Dunia. Pasalnya jika program tersebut tidak direncanakan dengan matang, akan memberikan beban yang berat bagi APBN.
Terkait hal ini calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka mengapresiasi saran dan peringatan yang diberikan Bank Dunia ini.
”Terima kasih untuk masukannya,” kata Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo, Rabu (28/2).
Dirinya menegaskan bahwa program ini sudah melalui diskusi dan pembahasan yang panjang. Sehingga program ini layak masuk menjadi visi dan misi paslon Prabowo-Gibran.
”Yang namanya program, visi misi ya pasti sudah didiskusikan. Tapi tidak bisa dipaparkan sekarang karena saya masih wali kota,” ujarnya.
Terkait besaran anggaran untuk makan siang gratis ini, Gibran mengaku masih menerima masukan dari berbagai pihak. Gibran tak menampik jika angka Rp15 ribu untuk tiap orang menjadi besarannya. Namun tak menutup kemungkinan angka ini berubah jika ada masukan dan evaluasi dari masyarakat.
”Nanti akan didiskusikan lagi. Jika ada masukan dari warga akan dievaluasi lagi,” katanya.
Sebagai informasi, Bank Dunia menyoroti mengenai program makan siang gratis. Hal ini disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen. Menurutnya program tersebut memerlukan perencanaan yang lebih matang lagi.
"Tergantung program seperti apa yang akan dilaksanakan dan bentuknya apa. Semua rencananya harus benar-benar dipersiapkan dan biayanya juga dipersiapkan," kata Satu Kahkonen di Kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Selasa (27/2) dikutip dari Antara.