Jakarta, Gatra.com - Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani, bersama dengan Kepala DPUPR, Kepala DP3AP2KB, Kepala Diskominfo, Asisten 3 Sekda berkenan mendampingi media mitra Kota Salatiga melakukan kunjungan ke Provinsi DKI Jakarta, Rabu (28/2).
Kunjungan yang dikemas dalam Presstour tersebut diinisiasi oleh Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim) Setda Salatiga dengan membawa tema ‘Pembangunan dan Tata Kelola Daerah Untuk Mendukung Program Pengentasan Kemiskinan dan Penanggulangan Stunting’.
Baca Juga: Anita Nofiana Dikukuhkan Sebagai Bunda Literasi Kota Salatiga
Dalam kesempatan itu, Yasip mengatakan, tahun ini Salatiga baru saja mendapatkan predikat untuk badan publik informatif. Dia melihat, Pemprov DKI telah meraih juara umum dalam Anugerah Media Humas tahun 2023, untuk ke tiga kalinya secara berturut-turut.
“Untuk itu kami merasa perlu untuk menimba ilmu terkait strategi untuk meraih prestasi tersebut, ditambah dengan pengelolaan aduan masyarakat dan pengelolaan videotron,” ujar Yasip.
Selain itu, lanjut Yasip, Pemkot Salatiga sekaligus ingin menggali kebijakan pembangunan dan tata kelola infrastruktur daerah guna menunjang program pengentasan kemiskinan dan stunting. Baik terkait penataan kawasan kumuh, penyediaan air bersih, pengendalian pencemaran lingkungan hidup serta inovasi untuk mengembangkan perekonomian rakyat.
Sementara, terkait dengan keprotokolan, Prokompim Setda Salatiga juga ingin belajar terkait dengan pengelolaan keprotokolan maupun fasilitas keprotokolan kepala daerah maupun pengelolaan media mitra.
“Meskipun karakteristik Pemkot Salatiga dengan Pemprov DKI cukup jauh berbeda, namun saya yakini bahwa kunjungan ini akan memberikan manfaat, salah satunya berupa bahan masukan bagi Pemkot Salatiga dalam menyusun program dan kebijakan yang tepat guna, tepat manfaat dan tepat sasaran, khususnya di bidang kehumasan protokolan, pengelolaan media dan penataan infrastruktur,” ungkap Yasip.
Kepala Biro Pemerintahan Provinsi Jakarta Freddy Setiawan menerima rombongan dari Pemkot Salatiga dengan didampingi perangkat daerah terkait. Freddy berharap, kunjungan ini mampu mengembangkan kemitraan media mitra, serta menambah wawasan dengan saling bertukar informasi.
“Kita sampaikan di awal bahwa luas wilayah Pemprov DKI ada 650 hektar dengan 267 kelurahan di 44 kecamatan. Kalau bicara penduduk, di DKI Jakarta itu ada 11,3 juta, tapi pada malam hari tinggal 8,5 juta karena memang banyak pendatang,” katanya.
Oleh karena itu di Jakarta, katanya, sedang mengelola terkait dengan Bansos. “Karena bantuan sosial di kita menyentuh angka Rp17 triliun. Dan mulai tahun ini mulai kita sisir, karena banyak yang tidak berhak mendapatkan,” ungkap Freddy.
Terkait dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 yang mengamanatkan ibu kota pindah ke IKN di Kalimantan, saat ini Pemprov DKI tengah mengoptimalisasikan pendapatan Jakarta yang sedang mereposisi untuk menjadi kota pusat perekonomian dan kota global.
“Hari ini kita sedang menyusun rancangan undang-undang mengenai daerah kekhususan Jakarta, karena amanat di dalam undang-undang menyebutkan bahwa Jakarta tetap dengan kekhususannya,” jelasnya.
Pemerintah Pusat memberikan kesempatan kepada Provinsi Jakarta untuk mempertahankan Jakarta sebagai provinsi satu-satunya di Indonesia yang menjadi kota pusat perekonomian.
“Di samping memberi kesempatan kepada Jakarta untuk menyelesaikan berbagai permasalahan publik beserta dampak-dampaknya,” jelasnya.