Home Internasional Serangan Roket dan Tank Israel Bergerak Menuju Rafah, Korban Tewas Meningkat 29.313 Orang

Serangan Roket dan Tank Israel Bergerak Menuju Rafah, Korban Tewas Meningkat 29.313 Orang

Rafah, Gatra.com - Israel meningkatkan pemboman terhadap kota selatan Rafah. Menurut kementerian kesehatan Gaza, jumlah korban tewas dalam perang di jalur Palestina yang hancur meningkat menjadi 29.313, hingga Rabu (21/2). 

Dikutip Reuters, dalam ringkasan harian kejadian di Gaza, tentara Israel mengatakan mereka telah mengintensifkan operasinya di Khan Younis, sebuah kota di utara Rafah. Mereka tidak menyebutkan adanya serangan terhadap Rafah sendiri, dan tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Sekitar 1,5 juta orang diperkirakan berdesakan di Rafah, di pinggiran paling selatan wilayah kantong yang dekat dengan perbatasan dengan Mesir. Sebagian besar dari mereka meninggalkan rumah mereka di utara untuk menghindari serangan militer Israel.

Israel mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan serangan darat di Rafah, meskipun ada penolakan dari negara-negara asing, termasuk sekutu setianya Amerika Serikat, karena kekhawatiran terhadap nyawa warga sipil.

Warga mengatakan tank-tank Israel telah bergerak ke barat dari Khan Younis ke Al-Mawasi, yang sebelumnya merupakan kawasan yang relatif aman di mana tentara telah memerintahkan warga Palestina untuk mencari perlindungan.

Tank-tank tersebut mencapai jalan pesisir, secara efektif memotong jalur Khan Younis dan Rafah, meskipun mereka mundur setelah beberapa jam, menurut penduduk setempat.

Penduduk Rafah yang dihubungi melalui pesan teks melaporkan beberapa serangan udara dan ledakan besar di kota tersebut, serta kapal angkatan laut melepaskan tembakan ke daerah tepi pantai.

Jurnalis video Reuters memfilmkan dampak serangan terhadap rumah keluarga Al-Noor di Rafah, yang hancur menjadi puing-puing, memperlihatkan puluhan jenazah terbungkus kain kafan putih atau hitam dan kerabat yang berduka di rumah sakit Rafah.

Abdulrahman Juma mengatakan istrinya, Noor, yang berasal dari keluarga Al-Noor, serta putrinya yang berusia satu tahun, Kinza, tewas dalam serangan itu, bersama dengan orang tua, saudara laki-laki, dan kerabat Noor lainnya.

Juma sedang memegangi tubuh Kinza yang terbungkus kain kafan berwarna putih berlumuran darah.

“Yang ini, yang ada di pangkuan saya, telah merenggut jiwa saya… Dia berumur satu setengah tahun,” katanya.

Kemarahan ke Amerika Serikat

Di lokasi rumah yang dibom, para tetangga dan kerabat melampiaskan kemarahan mereka kepada Amerika Serikat, yang pada hari Selasa memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza.

“Sejak 7 Oktober hingga saat ini, AS telah mendukung Israel dengan roket, pesawat, dan tank. Semua pembantaian ini terjadi karena Amerika,” kata Youssef Sheikh Al-Eid, yang saudara laki-lakinya tinggal di rumah yang dibom.

Warga Deir Al-Balah di Gaza tengah dan Khan Younis juga melaporkan adanya serangan dan kematian pada malam hari, dan beberapa pemakaman dilakukan pada Rabu pagi.

Ringkasan harian Pasukan Pertahanan Israel menyebutkan serangan yang ditargetkan di daerah Zaytun di Gaza utara, dan operasi di Khan Younis.

“Pasukan Brigade Givati ​​melakukan aktivitas di timur Khan Younis dan membunuh sekitar 20 teroris dalam satu hari terakhir,” katanya.

“Pasukan terjun payung IDF memperluas aktivitasnya di Khan Younis barat, menargetkan dan membunuh teroris dengan tembakan penembak jitu yang tepat dan menyerang infrastruktur teror. Selain itu, dua teroris bersenjata dengan sepeda mendekati pasukan IDF, yang membalas dan membunuh mereka.”

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan total 69.333 orang terluka di Gaza sejak dimulainya perang pada 7 Oktober, ditambah 29.313 orang tewas, dan 118 orang tewas dalam 24 jam terakhir.

Perang tersebut dipicu oleh militan Hamas yang menyerang Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 orang, menurut Israel.

Bersumpah untuk menghancurkan Hamas, Israel membalasnya dengan serangan udara dan darat di Gaza yang telah menyebabkan sebagian besar penduduknya yang berjumlah 2,3 juta orang mengungsi, menyebabkan kelaparan yang meluas dan menghancurkan sebagian besar wilayah tersebut.

61