Demak, Gatra.com - Kepala Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto memastikan tanggul kiri Sungai Wulan yang sebelumnya jebol kini semakin kuat dibandingkan sebelum terjadi banjir.
Hal itu diungkapkan Suharyanto usai meninjau pekerjaan tanggul kiri Sungai Wulan di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Rabu (21/2).
“Untuk saat ini masih ada pekerjaan. Tentunya harus disempurnakan jangan sampai asal ditutup. Begitu nanti ada hujan besar dan debit tinggi tidak mudah jebol lagi,” ungkapnya.
Baca Juga: Gara-gara Banjir, Coblosan di 10 Desa di Demak Digelar 24 Februari
Dia memastikan air tidak mungkin lewat lagi. Sedangkan saat ini dilakukan peninggian sehingga kondisinya jauh lebih bagus dibandingkan sebelumnya. Untuk bisa selesai 100% masih membutuhkan waktu sepekan ke depan.
Tanggul kiri Sungai Wulan jebol pada tanggal 8 Februari 2024 pada dua titik. Dengan panjang tanggul jebol 20 meter dan 30 meter, air melimpas ke kawasan Kecamatan Karanganyar, dan Gajah.
BNPB mencatat, banjir bandang yang melanda Kecamatan Karanganyar dan Kecamatan Gajah di Kabupaten Demak sempat mengakibatkan 21 ribu warga mengungsi. Angka ini tercatat sebagai salah satu kejadian dengan jumlah pengungsi terbanyak di awal tahun 2024.
Suharyanto juga mengunjungi pengungsi yang berada di SMK GANESA EMAK. Suharyanto mengaku menyampaikan bahwa kunjunganya ke Demak merupakan kunjungan ke 4 kalinya selama bencana banjir yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Demak
“Ini merupakan tindak nyata dan serius dalam mengatasi banjir di Demak. Kedatangan kami ini merupakan petunjuk langsung presiden Joko Widodo untuk penanganan banjir di wilayah Demak,” katanya.
Baca Juga: Pangdam IV/Diponegoro dan Kapolda Jateng Berikan Bantuan Korban Banjir Demak
Letjen Suharyanto juga mengatakan bahwa pihaknya selain menutup tanggul yang jebol juga telah melakukan teknik modifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan.
Selanjutnya Letjen TNI Suharyanto menyerahkan bantuan secara simbolis kepada warga yang mengungsi, dan berharap dengan bantuan tersebut dapat meringankan beban para pengungsi.
Dia juga meninjau tempat pompanisasi banjir di dukuh Kedung Banteng Desa Wonorejo Gajah Demak. Upaya menghilangkan banjir yang menggenangi perkampungan, kata dia, dikerahkan 22 unit pompa penyedot air dengan total kapasitas 11.500 liter per detik.