London, Gatra.com - Pangeran William dari Inggris menyerukan diakhirinya pertempuran di Gaza, karena menurutnya terlalu banyak orang yang tewas dalam konflik tersebut.
AFP, Selasa (20/2) melaporkan, intervensi politik yang dilakukan oleh anggota keluarga kerajaan merupakan hal yang tidak biasa, namun William, pewaris takhta berusia 41 tahun itu akan melakukan sejumlah upaya untuk mengakui penderitaan manusia yang disebabkan oleh konflik di Timur Tengah pada hari Selasa.
Kantornya juga mengatakan dia akan menarik perhatian pada peningkatan antisemitisme global.
“Saya tetap sangat prihatin dengan dampak buruk konflik di Timur Tengah sejak serangan teroris Hamas pada 7 Oktober. Terlalu banyak yang terbunuh,” kata William.
“Saya, seperti banyak orang lainnya, ingin mengakhiri pertempuran ini sesegera mungkin. Ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Sangat penting bagi bantuan untuk masuk dan para sandera dibebaskan,” katanya.
Pangeran Wales, yang pada tahun 2018 menjadi anggota senior kerajaan Inggris pertama yang melakukan kunjungan resmi ke Israel, dan Wilayah Palestina yang diduduki, minggu depan akan menghadiri sinagoga untuk mendengarkan pendapat generasi muda yang terlibat dalam mengatasi kebencian dan antisemitisme sebagai bagian dari pidatonya.
Perang di Gaza dimulai Oktober lalu ketika pejuang Hamas menyerbu Israel selatan, menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera 253 orang.
Sejak itu, respons militer Israel telah mengakibatkan kematian lebih dari 29.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Palestina.