Bogor, Gatra.com - Kontestasi pemilihan Presiden telah usai, dengan hasil kemenangan pasangan calon nomor urut 02 menurut versi hitung cepat (quick count) berbagai lembaga survey. Agenda politik nasional relatif berakhir, kini agenda politik di berbagai daerah mulai tumbuh usai Pilpres dan Pileg, tak terkecuali Pilkada Kota Bogor.

Aji Jaya Bintara atau lebih akrab disapa Kang Jaya berpeluang maju dalam Pemilihan Walikota Kota Bogor periode 2024-2029. Kang Jaya menyatakan kesiapannya jika masyarakat Kota Bogor menghendaki.

"Bersama rakyat membangun Kota Bogor, meneruskan hal-hal baik, dan melakukan terobosan dan inovasi kota secara lebih holistik dan berpihak kepada kemajuan kehidupan civil society," kata Kang Jaya dalam keterangannya yang diterima pada Sabtu (17/2).

Pengusaha muda yang juga tokoh nasional asal Kota Bogor ini, menuturkan sinergi menjadi hal penting disamping kontinuitas menuju sustainabilitas. Agenda politik nasional harus diikuti oleh agenda politik daerah yang selaras dengan arah dan kebijakan pembangunan di pemerintah pusat.

Oleh karenanya, sebagai Ketua Dewan Pembina Garuda Untuk Rakyat (GUNTUR), ia menekankan pentingnya untuk memasukkan variabel kepemimpinan daerah sebagai garda terdepan yang sehari-hari berinteraksi dan mengeksekusi kebijakan untuk rakyat.

Mengutip dari berbagai sumber media nasional, Kang Jaya telah memiliki pengalaman yang mumpuni baik di bisnis dan organisasi, serta pergerakan kepemudaan. Pria asal Kota Bogor berusia 38 tahun ini, memiliki segudang pengalaman di bidang keuangan dan intelijen ekonomi dan perdagangan.

Kang Jaya terlibat dalam memimpin proyek intelijen perdagangan luar negeri bersama Kementerian Perdagangan. Di samping itu, lulusan Universitas Indonesia (UI) ini tercatat sebagai penggagas regulasi E-commerce bersama asosiasi E-Commerce Indonesia yaitu IdeA yang menjadi pioneer penting pertumbuhan industri E-commerce di Indonesia.

Dari segi bisnis, Kang Jaya berkecimpung di bidang konsultan keuangan, event organizer, bisnis olahraga, dan perikanan. Ia tercatat juga memiliki klub sepakbola di Jakarta yang cukup berprestasi.

Pengalaman organisasinya adalah Ketua Umum Garuda Nusantara, suatu organisasi kepemudaan yang telah memiliki perwakilan cabang di 27 provinsi, dengan program termutakhir sebagai mitra Kemenpora tentang Big Data Atlet Pemain Sepakbola Nasional. Selain itu, Kang Jaya sudah aktif berorganisasi selama lebih dari 15 tahun, semenjak masih mahasiswa terlibat aktif di pergerakan dan senat mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI).

Kang Jaya juga merupakan salah satu tim Prabowo Subianto di bidang olahraga dan kepemudaan. Ia juga merupakan penggagas dan inisiator turnamen usia dini terbesar dan terbaik di Indonesia yaitu Nusantara Open meliputi Piala Prabowo Subianto. Bersama pembina, Widjono Harjanto, Kang Jaya, sebagai Ketua Umum sukses menggelar turnamen perdana Nusantara Open.

Keberhasilan acara ini tak lepas dari tangan dingin kepemimpinannya yang berorientasi hasil dan prestasi. Turnamen yang diselenggarakan di Kota Bogor ini juga berhasil memecahkan rekor MURI dalam konteks juggling terbanyak.

Terobosan signifikan turnamen ini pada edisi perdana, membuat kesinambungan menjadi ajang tahunan Prabowo Subianto dalam mencari bibit-bibit pesepakbola muda Indonesia berbakat.

Selain itu, Kang Jaya, merupakan inisiator dan promotor Liga Bola Rakyat (LIBRA) dengan menyukseskan Piala Prabowo Subianto di Solo Raya, meliputi Kota Solo dan enam kabupaten sekitarnya. Bersama teman-teman dari Prabowo Mania 08, Kang Jaya sukses menggelar Liga yang melibatkan rakyat langsung usia 17-40 tahun, dengan keterlibatan lebih dari 1.000 pemain dan official, dan 30.000 lebih supporter terdaftar. Selama 3,5 bulan pelaksanaan, LIBRA Piala Prabowo membangkitkan kembali gairah sepakbola daerah, di mana bibit-bibit dapat disalurkan secara fair dan memiliki kesempatan yang merata.

Selain berprestasi dan memiliki beragam pengalaman, Kang Jaya juga dikenal dekat dengan kalangan ulama. Sebagai salah satu tokoh muda muslim, Kang Jaya memiliki kedekatan tertentu dengan para habib dan alim ulama.

Dalam konteks hubungan dengan Habib Luthfi Bin Yahya, sebagai Watimpres, Kang Jaya turut menggerakkan Relawan Santri Nusantara, yang membantu pergerakan dan melakukan sosialisasi strategis visi misi Prabowo Subianto di kalangan santri, khususnya para santri Habib Luthfi. Kedekatan dengan ulama juga tercermin dalam beberapa sikap dan pandangan Kang Jaya.

"Bahwa untuk membangun NKRI yang kuat dan utuh, toleransi antar umat beragama dan kerukunan adalah suatu konsep pertahanan negara berbasis rakyat semesta dan sesuai ajaran ajaran Islam dan ajaran agama lainnya," ujarnya.

Dalam sudut pandang Kang Jaya, para santri dan ulama adalah elemen penting kemajuan bangsa menuju Indonesia Emas 2045. Oleh karenanya harus diberdayakan dan dikembangkan terus potensinya.

Tokoh muda, energik, dan memiliki segudang pengalaman tugas internasional ini memiliki visi yang sejalan dengan Prabowo Subianto, yaitu berbasis ekonomi kerakyatan dan kemandirian. Visinya menjadikan Kota Bogor sebagai Kota Impian yang sejajar dengan DKI Jakarta, ditunjukkan dengan tagline "Bogor Emas 2030" dan salah satu program unggulan ketika terpilih yaki eksekusi program makan siang dan susu gratis, peningkatan SDM Kota Bogor, dan revitalisasi transportasi serta angkutan umum.