Home Pemilu 2024 Puspenpol Sebut Prabowo-Gibran Jadi Raja Tiktok, Popularitas Sentuh Angka 55%

Puspenpol Sebut Prabowo-Gibran Jadi Raja Tiktok, Popularitas Sentuh Angka 55%

Jakarta, Gatra.com - Pasangan kandidat presiden dan wakil presiden nomor urut 2, yaitu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, telah mencapai popularitas tertinggi di platform media sosial TikTok. 

Tingkat popularitas ini diukur berdasarkan jumlah postingan dan jumlah penayangan konten mereka.

Temuan ini berasal dari analisis yang dilakukan oleh Pusat Penerangan Politik (Puspenpol) terhadap TikTok, yang hasilnya diumumkan pada 13 Februari 2024.

Baca Juga: Prabowo Subianto Mencoblos, Celupkan Dua Jari ke Tinta

Berdasarkan hasil analisis tersebut, pasangan calon nomor urut 02, Prabowo-Gibran, berhasil meraih popularitas tertinggi dengan 55,26 persen dari total penayangan di TikTok.

“Kata kunci tagar yang bertaut dengan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto unggul dengan total Post dengan mencapai angka 1.4 Juta, Prabowo juga unggul dalam jumlah views sebesar 26.2 Milliar views," ungkap Adrian Zakhary dalam keterangannya pada Rabu (14/2).

Puspenpol Sebut Prabowo-Gibran jadi Raja Tiktok. (IST)

“Cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka juga meraih nomor wahid dari segi Total Post dengan 734.5 Ribu postingan, Total Views juga dominan di angka 14.4 Miliar Penayangan,” lanjutnya.

Direktur Strategi Puspenpol, Adrian Zakhary, menyatakan bahwa analisis tersebut bertujuan untuk mengevaluasi beberapa model algoritma TikTok dalam konteks kontestasi Pemilu 2024.

Mereka melakukan analisis terhadap jenis akun resmi dan non-resmi, dan menemukan bahwa model algoritma TikTok pada akun non-resmi, terutama yang berfokus pada konten yang dihasilkan oleh pengguna, memiliki dampak yang signifikan dalam konteks politik.

Konten TikTok yang diunggah oleh akun resmi Prabowo mencapai 90,1 juta penayangan, sementara konten dari akun resmi Gibran mencapai 40,9 juta penayangan.

TikTok Sangat Layak Diperhitungkan Sebagai Referensi Politik

Adrian juga mengungkapkan bahwa saat ini TikTok telah menjadi platform media sosial yang dominan dan telah meraih pengguna dari berbagai lapisan masyarakat di Indonesia, menggantikan peran media sosial X yang sebelumnya lebih dikenal sebagai Twitter.

"Dapat kita amati bahwa aktivitas ramai di X (Twitter) hanya terbatas pada pengguna lama atau yang lebih tua yang cenderung konservatif dan tertarik pada isu-isu sosial atau politik tertentu. Mereka lebih suka berinteraksi dengan sesama pengguna X yang terlihat cenderung monoton," jelasnya.

Mengingat hal tersebut, Adrian menyimpulkan bahwa TikTok layak dijadikan sebagai salah satu acuan penting dalam konteks politik di Indonesia.

“Masyarakat Indonesia kini lebih cerdas dalam memahami Politik. Ketika media arus utama seperti TV dan Media Daring banyak terkotak-kotak dari Kepemilikan Media yang berpihak pada pihak tertentu, dan Media Sosial (Instagram, Twitter/X, Facebook, YouTube) umumnya menjadikan followers (pengikut) sebagai saluran distribusi konten, dan atau dari Link (tautan) yang dibagikan, tapi tidak dengan TikTok dan atau Platform berbasis Short-From Video (Video Pendek),” jelas Adrian.

Baca Juga: Jokowi dan Iriana Mencoblos di TPS 10 Gambir Jakarta

Adrian menyatakan bahwa Pemilihan Presiden dan Legislatif tahun ini akan menjadi titik balik penting dalam politik Indonesia dan akan mengubah pandangan masyarakat secara fundamental terhadap politik di masa mendatang.

"Kita bisa melihat betapa upaya penyiaran konten dan propaganda yang besar selama periode tenang ini tidak berhasil mengubah persepsi masyarakat, terutama di platform TikTok. TikTok, yang sebelumnya dianggap sebagai tempat untuk hiburan ringan atau konten-konten receh, kini telah berubah menjadi wadah bagi konten-konten yang bersifat partisipatif, mirip dengan jurnalis warga atau gerakan akar rumput, yang mampu mengubah opini dari online ke offline dengan cepat dan nyata," ungkapnya.

Adrian juga menjelaskan bahwa mereka yang berhasil menguasai Feed For You (FYP) TikTok memiliki peluang besar untuk menjadi pemenang dalam Pemilihan Umum tahun ini.

"Jadi, orang yang dapat mengendalikan konten-konten User-Generated Content (UGC) dan Feed For You (FYP) TikTok saat ini, memiliki peluang besar untuk meraih kemenangan dalam Pemilihan Umum 2024," tambahnya.

63