Jakarta, Gatra.com – Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terbarunya di masa akhir kampanye Pemilu 2024. Elektabilitas PDIP dan Capres-Cawapres Prabowo Subianto Gibran Rakabuming Raka, bertengger di posisi teratas.
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, dalam acara peluncuran hasil survei terbaru lembaganya bertajuk “Elektabilitas di Masa Akhir Kampanye dan Peluang Pilpres Satu atau Dua Putaran” yang dihelat secara hybrid di Jakarta, Sabtu (10/2), menyampaikan, keterpilihan PDIP sebesar 19,6% dan Prabowo-Gibran 51,9%.
Berikut hasil survei elektabilitas atau keterpilihan partai politik versi survei LSI berdasarkan simulasi sesuai surat suara Pemilu 2024, yakni:
1. PDIP 19,6%.
2. Partai Gerindra 18,7%.
3. Partai Golkar 12,2%.
4. PKB 8,3%.
5. PKS 6,7%.
6. Partai NasDem 6,3%.
7. Partai Demokrat 5,4%.
8. PAN 5,0%.
9. PPP 2,6%.
10. PSI 1,5%.
11. Perindo 0,6%.
12. PBB 0,2%.
13. Partai Ummat 0,2%.
14. Partai Buruh 0,1%.
15. Partai Hanura 0,1%.
16. PKN 0,2%.
17. Gelora 0,0%.
18. Partai Garuda 0,0%
19. Tidak tahu atau tidak menjawab 12,3%.
“PDIP paling banyak dukungannya 19,6%, baru kemudian Gerindra 18,7%, Golkar 12,2%, PKB 8,3%, PKS 6,7%, NasDem 6,3%, Demokrat 5,4%, dan PAN 5%,” katanya.
Djayadi menjelaskan, elektabilitas partai politik yang menduduki peringkat 1 sampai dengan 9, semuanya merupakan partai politik yang berada di parlemen. Namun, hanya 8 partai parlemen yang relatif cukup aman untuk kembali melenggang masuk ke parlemen.
Kedelapan partai politik itu yakani mulai dari PDIP hingga PAN yang menduduki perolehan suara peringkat 8 dengan tingkat dukungan atau keterpilihan sekitar 5%. Sementara itu, yang relatif tidak aman untuk kembali masuk ke parlemen adalah PPP karena angka parliamentary threshold (PT)-nya masih belum sampai 4%, yakni hanya di kisiran 2,6%.
“PPP ini masih belum aman, tapi kalau melihat dengan margin of error, PPP itu di posisi di batas atas, berarti tetap masuk,” katanya.
Sedangkan untuk partai nonparlemen, belum ada satu pun yang diprediksikan bisa melenggang ke Senayan karena PT-nya masih di bawah 4%. Nanum demikian, Djayadi menyampaikan, pihaknya belum bisa memastikan karena masih banyak faktor.
“Tentunya masih akan banyak perubahan karena masih banyak yang belum menentukan pilihan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, LSI melakukan survei nasional secara tatap muka pada 29 Januari-5 Februari 2024. Dalam survei ini, LSI melibatkan 1.220 sampel atau responden dengan penarikan sampel memakai metode random (multistage random sampling), dan margin of error +/-2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
“Sampel ini representatif dari segi gender, usia, kota, etnis, agama, dan juga wilayah. Jadi sampel kita representasi dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia sehingga dia mewakili profil pemilih yang ada di Indonesia,” ujarnya.