Jepara, Gatra.com - Setelah menggelar Kampanye Nasional di Istora Senayan Jakarta, Partai Buruh melanjutkan Kampanye ke ke Jepara, Jawa Tengah pada Jumat (9/2).
Presiden Partai Buruh Said Iqbal turut menyoroti sejumlah persoalan klasik yang terjadi di Jawa Tengah seperti persoalan yang menimpa petani, mulai dari tingginya harga hingga kelangkaan pupuk dan benih.
"Kampanye Partai Buruh di Jepara ini ingin menyampaikan bahwa persoalan pupuk dan benih yang mahal di Jawa Tengah membuat kesulitan para petani. Tidak hanya mahal tapi barangnya sulit untuk didapatkan," ujar Said Iqbal, di Lapangan Mayong, Kecamatan Mayong, Kab. Jepara, pada Jumat (9/2).
"Ditambah lagi, konflik agraria, seperti Kasus Wadas dan Kendeng yang hingga saat ini belum terselesaikan. Sehingga Reforma Agraria dan Kedaulatan Pangan menjadi target dari pada tujuan kemenangan Partai Buruh bila mana masuk ke Senayan," sambungnya.
Tak cukup sampai di situ, Said Iqbal juga menyoroti bagaimana tingkat kemiskinan yang terjadi di Provinsi Jawa Tengah. Padahal, Presiden terpilih saat ini berasal dari Jawa Tengah.
"Angka kemiskinan juga tinggi padahal Presiden Indonesia berasal dari Jawa Tengah. Tapi sampai detik ini Jawa Tengah selalu jadi 5 provinsi terbawah dengan provinsi miskin," tegasnya.
Belum lagi persoalan yang menimpa kaum buruh. Sebagai Presiden Partai Buruh, tentunya Said Iqbal tak ingin, bahwa kaum buruh terus dieksploitasi dengan hanya menganggap mereka sebagai komoditas sehingga hanya dilihat sebagai angka, bukan manusia.
"Belum lagi persoalan buruh di beberapa Kabupaten/Kota yang kenaikan upahnya sehari Rp 2.700, seharga masuk toilet. Outsourcing merajalela, tanah dirampas, pupuk serta benih mahal dan langka, guru dan tenaga honorer tidak diangkat menjadi PNS, buruh perempuan dan karyawan kontrak tidak ada perlindungan yang cukup." jelasnya.
Maka itu, dalam kampanye tersebut Said Iqbal meminta kepada seluruh masyarakat Jawa Tengah, khususnya di Jepara, agar bersama memenangkan Partai Buruh. Sehingga agenda untuk mewujudkan Negara Sejahtera, bisa dicapai bersama-sama.
"Partai Buruh mentargetkan untuk Provinsi Jawa Tengah 2 Kursi DPR RI dan 3-4 Kursi DPRD Provinsi serta memiliki fraksi di DPRD Kabupaten/Kota Se-Jawa Tengah. Antara lain Fraksi DPRD Kabupaten/Kota Jepara, Grobogan, Cilacap, Kendal, dan beberapa Kabupaten/Kota lainnya." ujarnya.
"Partai Buruh secara survei internal elektabilitasnya sudah mencapai 4,778%. Dengan demikian kami percaya Jawa Tengah akan ikut menyumbangkan Kursi DPR RI. Dan total kursi DPR RI yang ingin kami raih dalam survei internal terbukti 20-30 kursi." lanjutnya.
Jika menembus ambang batas parlemen 4 persen, dan menempatkan wakilnya di DPR-RI, Partai Buruh juga bertekad menambahkan 2,5 juta lapangan kerja setiap tahunnya, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan melampaui 6 persen.
"Penciptaan lapangan kerja ini akan berbasis pada prinsip pasar sosial atau 'social market economy', yang tidak hanya fokus pada pasar uang dan barang, tetapi juga pada pengelolaan anggaran dana dari jaminan sosial," kata Said Iqbal.
Said Iqbal menjelaskan, pasar sosial akan melibatkan anggaran dana dari berbagai program jaminan sosial, termasuk jaminan pensiun, hari tua, kesehatan, perumahan, dan pengangguran, serta penekanan pada upah yang layak.
Diperkirakan, dua sumber dana dari pasar sosial ini dapat mengumpulkan dana sebesar Rp 2.000 triliun dalam jangka waktu 5 tahun.
Lebih lanjut, Said Iqbal menjelaskan bahwa kombinasi dana jaminan sosial dengan APBN dan APBD yang ada saat ini, dapat menciptakan 2,5 juta lapangan kerja baru per tahun. Asalkan, iuran jaminan pensiun dikelola dengan baik.
Dalam hal ini, Said Iqbal turut menyoroti perbedaan pendekatan Partai Buruh dalam penciptaan lapangan kerja dibandingkan dengan partai lain, dengan fokus pada ekonomi pasar sosial.