Home Internasional Lebih 300.000 Orang Berisiko Kekurangan Makanan di Gaza

Lebih 300.000 Orang Berisiko Kekurangan Makanan di Gaza

Gaza, Gatra.com - Badan PBB untuk pengungsi Palestina memperingatkan  ratusan ribu nyawa terancam kekurangan makanan di Gaza utara dan tengah.

AFP melaporkan, Kamis (8/2), Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan terakhir kali badan tersebut diizinkan mengirimkan pasokan ke wilayah tersebut, lebih dari dua minggu lalu pada tanggal 23 Januari.

Badan-badan lain yang memberikan bantuan kemanusiaan juga melaporkan adanya hambatan dalam menyalurkan bantuan ke wilayah Palestina, yang telah dibombardir oleh Israel sejak serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober.

“Sejak awal tahun, setengah dari permintaan misi bantuan kami ke utara ditolak,” tulis Lazzarini di X, sebelumnya Twitter.

“@PBB telah mengidentifikasi kantong-kantong kelaparan dan kelaparan di #Gaza utara di mana orang-orang diyakini berada di ambang kelaparan.

“Setidaknya 300.000 orang yang tinggal di wilayah tersebut bergantung pada bantuan kami untuk kelangsungan hidup mereka,” katanya.

Israel, yang telah memblokade wilayah pesisir, memerintahkan warga yang tinggal di utara dan tengah Gaza untuk pindah ke selatan setelah mereka yang bertanggung jawab atas serangan 7 Oktober itu.

Lebih dari separuh penduduk Gaza yang diperkirakan berjumlah 2,4 juta jiwa kini memadati kota Rafah di selatan.

Namun banyak yang masih tinggal di Wadi Gaza, di tengah dan utara.

Kepala badan kemanusiaan PBB OCHA di Gaza, Georgios Petropoulos mengatakan wilayah tersebut sedang berubah menjadi gurun kelaparan dan keputusasaan.

“Badan-badan bantuan diblokir, sementara beberapa truk yang berhasil melewatinya dikerumuni penduduk setempat, yang di utara Gaza berada di ambang kelaparan,” katanya kepada AFP pada hari Rabu.

“Mereka berkumpul dengan truk dan kendaraan lain yang kadang-kadang membawa barang dalam jumlah ribuan, dan menurunkannya dalam hitungan menit,” tambahnya.

World Central Kitchen, sebuah organisasi nirlaba yang menyediakan bantuan makanan, juga melaporkan bahwa mereka hanya bisa mencapai Gaza utara “dalam jumlah terbatas setiap minggunya.”

Mereka kini menggunakan dua truk -- satu mengangkut makanan untuk rumah sakit, dan satu lagi mengantarkan makanan kepada orang banyak di rute tersebut, katanya dalam sebuah pernyataan.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, dalam kunjungannya ke wilayah tersebut minggu ini, mengajukan permohonan baru untuk memberikan lebih banyak bantuan ke Gaza.

“Mencegah akses berarti mencegah bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan nyawa,” tulis Lazzarini. “Dengan kemauan politik yang diperlukan, hal ini dapat dengan mudah dibatalkan.”

90