Semarang, Gatra.com - Jenderal TNI (Purn) Wiranto menanggapi tudingan calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang menyinggung tiga jenderal yakni Wiranto, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Agum Gumelar yang dianggap tidak konsisten alias mencla-mencle karena dukung Prabowo Subianto.
Menurutnya, tuduhan Ganjar hanya bentuk serangan dari pihak yang merasa bakal kalah kepada calon pemenang. Wiranto pun mengaku dirinya tak layak mendukung Ganjar di Pemilu 2024 ini, karena seperti yang pernah dilontarkan rekan-rekan Ganjar di PDIP menyebut Ganjar sosok yang angkuh dan sok pintar.
"Lah mengapa enggak milih capres yang ini (Ganjar). Karena saya tahu, bukan saya ya yang mengatakan, tapi teman-temannya mengatakan bahwa yang bersangkutan itu kemlinthi (angkuh) . Yang mengatakan bukan saya, yang mengatakan teman-temannya disana yaitu kemlinthi, keminter (sok pintar) dan akhirnya bisa keblinger (sesat, keliru)," ujarnya saat Konsolidasi Serikat Mantan Aparatur Perangkat Desa (Semar Desa) se-Jawa Tengah (Jateng) di Kabupaten Semarang, Kamis (8/2).
Diketahui, beberapa waktu lalu (1/6), media mencatat petinggi PDIP Trimedia Panjaitan menyebut langkah Ganjar saat itu yang dinilai bermanuver untuk nyapres di 2024 sudah kelewat batas dan kemlinthi atau jika diartikan adalah sok atau congkak.
"Kalau kata orang Jawa kemlinthi ya, sudah kemlinthi dia, harusnya sabar dulu dia jalankan tugasnya sebagai Gubernur Jateng dia berinteraksi dengan kawan-kawan struktur di sana DPD DPC DPRD provinsi DPRD kab/kota, itu baru," ujar Trimedya yang juga Wakil Ketua MKD DPR ini.
Sebelumnya, Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul juga mengungkapkan bahwa Ganjar sosok yang keminter. Hal itu ia ungkapkan sebagai alasan tak diundangnya Ganjar pada pengarahan kader PDIP (22/5).
Wiranto mengaku tidak marah dengan pernyataan Ganjar, ia menilai setiap kemarahan akan luluh oleh kelembutan, kebijaksanaan, dan kesabaran. Pasalnya, kalau dirinya membalas pernyataan tersebut maka akan tercipta situasi panas.
"Sesuatu dan cara-cara seperti itu, cara-cara tidak sopan, tidak santun, tidak lazim, kalau kita lawan dengan cara yang sama maka keadaan akan menjadi panas dan masyarakat menjadi terpengaruh panas," jelasnya.
Ia kemudian menjelaskan terkait arah dukungannya pada capres nomor urut 2 tersebut bahkan menjadi Dewan Pembina TKN Prabowo-Gibran, sedangkan pada dua pemilu sebelumnya mendukung Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan rival Prabowo.
"Dulu memang betul 2014 dan 2019 Pak Wiranto tidak mendukung Pak Prabowo, Pak Wiranto mendukung Pak Jokowi karena waktu itu saya bandingkan keadaan negara, pergaulan internasional, dan kebutuhan masyarakat, maka presiden yang saya anggap hebat dan tepat ya Pak Jokowi," tegasnya.
Kemudian, lanjutnya, pada pemilu 2024 ini ia menilai bahwa dibandingkan dengan capres lainnya, Prabowo yang siap melanjutkan kepemimpinan dan hasil pembangunan Jokowi dengan kemampuan, pengalaman, dan tekad mewakafkan seluruh sisa hidupnya buat negeri ini. Selain itu, Prabowo juga sudah selesai dengan dirinya.
"Itu tidak mencla-mencle, itu pilihan dari hasil pemahaman yang mendalam bagi seorang warga negara yang dalam demokrasi diberi kebebasan untuk memilih, enggak boleh mendidih darahnya, enggak boleh dendam, enggak boleh marah," terang Wiranto.