Home Pemilu 2024 Ahok Puji Sosok Ganjar: Punya Integritas Nyata, Tak Bisa Diatur Pihak Tertentu

Ahok Puji Sosok Ganjar: Punya Integritas Nyata, Tak Bisa Diatur Pihak Tertentu

Jakarta, Gatra.com - Politikus PDI Perjuangan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, memberikan tanggapannya terkait isu yang sering menyebutkan Calon Presiden Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo sebagai "petugas partai".

Dalam sebuah wawancara dengan media TV nasional yang ditayangkan di YouTube pada Rabu (7/2), Ahok menyampaikan bahwa penggunaan istilah tersebut membuat seakan-akan Ganjar dipandang sebagai "petugas" dari Ketum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

"Ini sebuah diksi, orang seolah-olah menganggap petugas partai adalah petugas Ibu Mega. Kan itu yang dipikiran orang. Orang Bu Mega juga petugas partai kok, sama-sama petugas mau perintah?" ujar Ahok, yang mendukung pasangan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024 dikutip Kamis (8/2).

Ahok menegaskan bahwa Ganjar Pranowo bukanlah "petugas partai" yang tunduk pada perintah ketua umum. Ganjar dinilainya sebagai seorang politisi independen dengan otoritasnya sendiri sebagai calon presiden.

Ahok kemudian menjelaskan bahwa merujuk Ganjar sebagai "petugas partai" membuat kesan bahwa Ganjar bisa diatur oleh ketua umum partai. Namun, menurut Ahok, dalam negara, presiden memiliki kekuasaan yang sangat besar sesuai dengan konstitusi, yang membedakannya dengan pemimpin partai.

"Ini negara, konstitusinya, presidennya powerful lho. Kepala pemerintahannya sekaligus kepala negara. Mana ada di seluruh dunia kepala negara bisa diatur oleh kepala partai setelah terpilih," papar Ahok.

Ahok juga menyinggung tentang independensi Ganjar, yang menurutnya tidak bisa diatur oleh partainya sendiri. Bahkan sebelum mencalonkan diri sebagai presiden, Ganjar sempat mengalami konflik dengan DPP PDI Perjuangan.

"Pernah dengar kan dia (Ganjar) ribut-ribut dengan DPP, waktu dia jadi gubernur. Beliau waktu jadi gubernur di Jateng itu petugas partai bukan? Iya, kok dia enggak nurut dengan DPP untuk hal-hal yang prinsip?" tegas Ahok.

22