Tepi Barat, Gatra.com - Pasukan Israel membunuh tiga warga Palestina dalam serangan di sebuah kamp pengungsi di Tepi Barat, yang diduduki pada hari Rabu.
Para pejabat mengatakan ketika Menlu top AS Antony Blinken menekankan perlunya meredakan ketegangan selama kunjungan ke wilayah tersebut.
Militer Israel mengatakan pihaknya membunuh seorang tersangka yang dicari dalam baku tembak setelah mengepung rumah tempat dia berada. Dikatakan bahwa dua pejuang bersenjata lainnya yang mencoba melarikan diri dari rumah tersebut juga tewas dalam operasi tersebut, yang berlangsung selama empat jam dan melibatkan “berbagai serangan.”
“Tidak ada tentara yang terluka, kata militer, dikutip Reuters, Rabu (7/2).
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan dua pria berusia 30-an ditembak mati oleh pasukan Israel di kamp pengungsi Nur Shams dekat kota Tulkarem di Tepi Barat utara.
Belum ada komentar mengenai kematian ketiga.
Penghuni kamp mengatakan kepada Reuters bahwa kedua pria yang ditembak tidak berada di dalam rumah yang terkepung dan mayat mereka ditemukan di luar.
Dia mengatakan Israel menembakkan rudal ke rumah tersebut dan melibas sebagian rumah tersebut sebelum pasukannya mundur.
Beberapa jam setelah operasi tersebut, tidak satu pun dari ketiga pria tersebut yang diklaim oleh faksi militan mana pun.
Sekitar 13.519 pengungsi Palestina terdaftar di kamp Nur Shams di badan PBB untuk Palestina, banyak dari mereka berharap untuk kembali ke rumah tempat dulu dihuni nenek moyang mereka melarikan diri atau diusir dalam perang tahun 1948, setelah berdirinya Israel.
Kekerasan di Tepi Barat telah meningkat selama lebih dari setahun akibat serangan militer Israel dan serangan pemukim Israel yang terjadi hampir setiap hari. PBB mengatakan 507 warga Palestina terbunuh di sana pada tahun 2023, jumlah tertinggi sejak PBB mulai melakukan pencatatan pada tahun 2005.
Ketika Israel melanjutkan pemboman dan invasi darat yang tak henti-hentinya ke Gaza menyusul serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober terhadap komunitas di wilayah selatan, tentara yang beroperasi di Tepi Barat telah membunuh lebih dari 360 warga Palestina, menurut data PBB.
Pekan lalu, pasukan Israel yang menyamar sebagai petugas medis dan wanita menyerbu ke sebuah rumah sakit di kota Jenin, Tepi Barat utara, dan membunuh tiga pejuang Palestina, salah satu dari mereka terbaring lumpuh di tempat tidur.
Pembacaan pertemuan Blinken dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Rabu mengatakan bahwa menteri luar negeri menekankan kebutuhan mendesak untuk mengurangi ketegangan di Tepi Barat dan mencegah konflik meluas.
Israel mengatakan operasi militernya diperlukan untuk menggagalkan serangan yang menargetkan warganya. Para pemimpin Palestina mengatakan serangan Israel di Gaza dan Tepi Barat adalah bagian dari kebijakan yang sama yang bertujuan untuk menolak kewarganegaraan dan penentuan nasib sendiri warga Palestina.