Home Politik Strategi Menangkan Pemilu dari Buku Personal Branding for Politician

Strategi Menangkan Pemilu dari Buku Personal Branding for Politician

Jakarta, Gatra.com - RRI menyelenggarakan bedah buku Personal Branding for Politician karya Yuswohady. Buku Personal Branding for Politician ini setebal 457 halaman. Buku ini merupakan buku strategi marketing memenangkan pemilu, pileg dan pilkada. Selain Yuswohady, buku ini ditulis Farid Fatahillah. Juga Bagus Zidni Ilman Nadi dan Oktariani.

Salah satu yang menarik dari buku ini membedah personal branding cases dari tiga pasangan capres-cawapres. Seperti, Anies Rasyid Baswedan, Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Direktur Utama RRI, Hendrasmo turut mengapresiasi penerbitan buku Personal Branding for Politician pada waktu sekarang ini. Menurutnya, kehadiran buku ini sangat tepat dalam suasana Pemilu 2024 ini.

"Tentu momennya sangat pas kalau kita mendiskusikan pentingnya personal branding. Terutama bagi politisi yang menghadapi pileg dan pilpres," kata Hendrasmo dalam sambutannya secara online pada peluncuran buku Personal Branding for Politician di Auditorium Yusuf Ronodipuro, Gedung LPP RRI, Jakarta, Rabu (7/2). 

Menurutnya, kehadiran buku ini dapat menguji seberapa berpengaruh personal branding ini terhadap perilaku pemilih. Apalagi, dalam buku ini juga membedah perlunya menghindari praktik politik uang dalam pileg, pilkada, maupun pilpres.

"Buku ini sangat baik. Mengupas perlunya melakukan personal branding," ujarnya.

Kemudian, Hendrasmo mengkritisi, dirinya melihat cakupan isu dalam buku Personal Branding for Politician ini lebih mendekati pada kajian komunikasi politik. Selain itu, juga mengupas perilaku pemilih (voting behavior). 

"Ini merupakan concern kajian utama dalam ilmu politik. Tetapi secara khusus pendekatan dalam buku ini adalah lebih melihat personal branding dari kaca mata marketing strategi," ujar Hendrasmo.

Diketahui, buku ini ditujukan kepada para politisi baik di eksekutif, legislatif, yudikatif di pusat maupun daerah untuk meninggalkan money politics dan beralih menggunakan cara-cara yang lebih beradab untuk memenangkan kontestasi politik.

Selain itu, buku ini memberi alternatif dengan menganjurkan penggunaan pendekatan strategi marketing, yaitu pendekatan yang menekankan keunggulan kompetitif (competitive advantages) dari politisi baik dari sisi karakter, kompetensi, visi-misi program, dan lain-lain.

 

 

Reporter: Myla Lestari

83