Semarang, Gatra.com - Bank Indonesia (BI) menyebutkan pengguna Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Jawa Tengah hingga awal 2024 mencapai 5,52 juta orang.
Kepala Kantor Perwakilan BI Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, menyatakan, pengguna QRIS di Jawa Tengah (Jateng) menduduki peringkat kedua terbanyak di Indonesia.
“Penguna QRIS di Jateng pada tahun 2023 menunjukkan tren positif dengan jumlah pengguna baru terbanyak kedua sebesar 2,48 juta. Secara total sekarang ada 5,52 juta,” katanya dalam acara Media Briefing di Hotel Padma, Semarang, Rabu (7/2).
Hadir dalam acara tersebut dua deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Jateng, Nita Rachmenia dan Ndari Surjaningsih.
Pengguna QRIS di Jateng, lanjut Rahmat, mengalami pertumbuhan sebesar 81,54% (yoy). Sedangkan dari sisi volume transaksi, Jateng menduduki peringkat ke-5 nasional dengan total frekuensi scan sebanyak 101,14 juta.
Jumlah merchant QRIS di Jateng sebanyak 3,09 juta, menduduki peringkat ke-4 nasional. Merchant QRIS tersebut didominasi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menangah (UMKM) sebesar 98,04%.
Dengan kategori terbesar merupakan pelaku usaha mikro sebanyak 69,95% dari pangsa merchant QRIS di Jawa Tengah.
“Pada tahun 2024, kami berkomitmen untuk mendukung pencapaian 55 juta pengguna baru QRIS secara nasional dengan terus mendorong bekerja sama antarlembaga dan menyasar berbagai segmen masyarakat,” ujar Rahmat.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko, sebelumnya menyatakan terus mendorong peningkatan transaksi nontunai menggunakan QRIS dan digitalisasi sistem pembayaran.
“Penggunaan QRIS diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pelaku usaha dengan peningkatan efisiensi, kemudahan, dan keamanan dalam bertransaksi,” ujarnya.