Jakarta, Gatra.com - Keterlibatan praktisi dari Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dipandang penting dalam meningkatkan penyiapan sumber daya manusia (SDM) vokasi. Keterlibatan praktisi ini pun hendak didorong dengan menghadirkan program Pengusaha Mengajar.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kiki Yuliati mengatakan, kehadiran praktisi dalam ekosistem pendidikan vokasi dinilai bukan hanya memperkuat kompetensi peserta didik, tetapi juga menjadi solusi atas kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang kian kompleks dan terus berkembang.
Lebih lanjut, kehadiran praktisi mengajar pun diharapkan mampu menggugah pola pikir anak-anak muda Indonesia untuk menciptakan berbagai inovasi di bidang vokasi.
"Kehadiran program ini mendukung SDM vokasi agar dapat bergerak cepat menyesuaikan diri dengan tuntutan dunia pendidikan,” ujar Kiki saat menghadiri acara “Kick Off Gerakan Pengusaha Mengajar” di SMK Mitra Industri MM2100 di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, dikutip Senin (5/2).
Nantinya, para praktisi yang memberikan sumbangsih di sekolah akan membagikan pengalaman dan pengetahuannya terkait dengan dunia industri kepada para pelajar vokasi. Buka hanya terbatas soal wawasan tentang DUDI yang sesungguhnya, tetapi juga mampu memberikan inspirasi bagi para peserta didik vokasi.
Baca Juga: Pendidikan Vokasi Jadi Tumpuan Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi
“Para praktisi dapat memberikan inspirasi kepada para siswa, guru, dosen hingga kepala sekolah. Mereka diharapkan mampu membuka mata dan menginspirasi (visi) siswa tentang apa yang harus dikerjakan (di masa depan),” kata Kiki.
Sebagai informasi, program Pengusaha Mengajar merupakan program baru yang diluncurkan oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Program ini mengajak 1.000 pengusaha di seluruh provinsi di Indonesia untuk memberikan wawasan, motivasi, dan nilai keteladanan kepada pelajar maupun tenaga pengajar dalam menghadapi industri 4.0. Peluncuran program ini berbarengan dengan Hari Ulang Tahun ke-72 Apindo.
Lebih lanjut, Dirjen Kiki mengatakan bahwa selama ini dunia pendidikan memberikan butir-butir pengetahuan dan ilmu di bangku sekolah. Kehadiran praktisi dari industri inilah yang nantinya akan menghubungkan butir-butir ilmu dan pengetahuan tersebut melalui materi ajar mereka.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Ida Fauziyah, mengungkapkan bahwa selama ini Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan dan persoalan klasik terkait dengan SDM, rekrutmen, produktivitas, dan sebagainya.
“Program Pengusaha Mengajar menjadi kontribusi nyata Apindo dalam upaya meningkatkan kualitas SDM yang akan memasuki pasar dunia kerja,” ucap Ida.
Baca Juga: Pengembangan Vokasi Harus Dibangun Dari Daerah
Sementara itu, Ketua Umum Apindo, Shinta W. Kamdani, mengatakan bahwa program Pengusaha Mengajar didesain sebagai sebuah gerakan untuk menyiapkan generasi emas 2045. Program ini juga sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
Sebagai sebuah gerakan, program Pengusaha Mengajar didesain untuk menciptakan keselarasan dan kesesuaian antara pendidikan vokasi dengan kebutuhan DUDI, menghasilkan SDM kompeten dan berkualitas dalam meningkatkan produktivitas, dan membuka kesempatan bagi DUDI dalam memperkenalkan perusahaan sebagai sektor pekerjaan yang prospektif di masa depan.
“SMK adalah bagian penting dalam penyiapan SDM berkualitas sebagai modal pembangunan. Apindo memiliki peran untuk menyiapkan itu semua dan kami ingin turut terjun langsung dalam mengawali dukungan untuk mereka memasuki dunia kerja,” jelas Shinta.