Home Pemilu 2024 Gerakan Pemilih Pandai: Tantangan Zaman Now Harus Diberi Solusi Zaman Now

Gerakan Pemilih Pandai: Tantangan Zaman Now Harus Diberi Solusi Zaman Now

Jakarta, Gatra.com - Ketua Relawan Pemilu Damai Pemilih Pandai (PDPP), Arya Sadhana, mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara dengan populasi yang besar dan pesatnya penetrasi teknologi telah menjadi sorotan utama dalam pertumbuhan industri digital di kawasan Asia Tenggara.

"Karenanya, tantangan zaman now haruslah menggunakan jawaban zaman now. Untuk itu milenial dan Gen Z patut sadar bahwa kita saat ini membutuhkan pemimpin yang memiliki visi besar dan melek teknologi seperti Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka," kata Arya Sadhana dalam keterangannya Senin (5/2).

Menurut Arya, Indonesia memiliki potensi besar untuk maju di era modern ini. Sebab Indonesia saat ini dianugerahi dengan bonus demografi yang membuat generasi muda mendominasi pasar kerja.

Dengan karakter milenial dan Gen Z yang haus akan tantangan dan mampu beradaptasi terhadap perkembangan teknologi, Indonesia diyakini memiliki jawaban menghadapi tantangan zaman. Sebagai contoh, pada industri gim, berdasarkan data Fortune Business Insight, nilai pasar gim global pada tahun 2022 sebesar USD 249,55 miliar.

Di 2023, angka tersebut tumbuh 12,9% menjadi USD 281,77 miliar dan diprediksi untuk terus meningkat pada 2030 hingga USD665,77 miliar.

"Nah potensi besar pada industri gim ini bisa digarap dengan baik oleh milenial dan Gen Z. Sebab berdasarkan data Virtual SEA, Indonesia merupakan penyumbang gim terbanyak di platform Steam se-Asia Tenggara pada Januari 2024. Sebanyak 256 gim telah dibuat oleh pengembang tanah air," kata Arya.

Tak hanya industri gim saja, perkembangan teknologi juga telah menciptakan peluang besar bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berkembang pesat. Menurut laporan 'Peran Platform Digital terhadap Pengembangan UMKM di Indonesia' yang dirilis lembaga riset INDEF, aplikasi digital seperti media sosial dan e-commerce memiliki peran penting bagi UMKM lokal.

UMKM saat ini telah melebarkan sayapnya dengan memanfaatkan platform digital untuk berbisnis dan promosi. Ada tiga alasan utama para pelaku UMKM menerapkan digitalisasi dalam bisnisnya yakni kepraktisan berjualan secara online, exposure atau traffic yang lebih luas, dan potensi pertumbuhan bisnis yang lebih cepat.

Hal ini menurut Arya Sadhana tidaklah mengherankan karena peningkatan penetrasi internet di Indonesia telah menciptakan pangsa pasar yang besar bagi setiap pengusaha. Masyarakat yang semakin akrab dengan internet telah mendorong pertumbuhan e-commerce, aplikasi layanan, dan platform media sosial. Generasi muda yang aktif secara digital pun telah menjelma menjadi agen perubahan dalam mengubah pola konsumsi dan gaya hidup.

Berdasarkan laporan We Are Social pada Januari 2023 saja jumlah pengguna aktif internet di Indonesia sudah mencapai 212.9 juta atau 77 persen dari total jumlah penduduk Indonesia yang berada di angka 276.4 juta.

Dari jumlah tersebut pengguna media sosial di Indonesia mencapai 167 juta pengguna atau 60,4 persen penduduk Indonesia. Tak hanya itu, industri e-commerce juga telah menjadi tulang punggung perdagangan elektronik yang menyediakan platform bagi ribuan pedagang dan memberikan konsumen lebih banyak opsi dan kenyamanan dalam berbelanja.

Pertumbuhan ini juga memicu perubahan dalam rantai pasokan dan cara bisnis berinteraksi dengan pelanggan yang pada akhirnya meningkatkan bisnis dan kesejahteraan masyarakat. Dengan begitu, pertumbuhan bisnis UMKM pun menjadi niscaya.

Karenanya, Arya Sadhana lewat gerakan moral Pemilu Damai Pemilih Pandai atau #PDPP mengajak para pemilih muda untuk memilih pemimpin yang optimis akan masa depan. Sebab generasi mudalah yang akan memegang masa depan Indonesia.

"Gerakan moral Pemilu Damai Pemilih Pandai atau #PDPP ingin mengajak milenial dan Gen Z untuk memilah dan memilih pemimpin Indonesia yang memang memiliki visi jelas seperti Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk menghadapi tantangan zaman. Dengan cermat memilih pemimpin, masa depan Indonesia menjadi lebih terjamin," tegas Arya.

30