Jakarta, Gatra.com- Calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto menanggapi pernyataan capres nomor urut satu Anies Baswedan. Dia mengaku setuju dengan ide melibatkan aktivis pekerja migran.

"Saya kok harus mengakui juga banyak sependapat, berarti keberpihakan kita pada kaum pekerja di luar negeri itu sebenarnya sama. Semua benar, tetapi menurut saya ada beberapa kedutaan kita di beberapa negara kewalahan. Masalahnya terlalu banyak," ucap Prabowo.

"Jadi benar yang disampaikan Pak Anies, aktivis-aktivis ini sangat membantu untuk mengikuti dan membantu pekerja migran kita di mana-mana," sambungnya.

Prabowo mengaku pernah mendapat informasi dari aktivis pekerja migran soal TKI yang akan dihukum gantung dalam 2 minggu. Dia mengatakan informasi dari aktivis itu membuat pemerintah bisa membantu dan mengintervensi dan melakukan pembelaan.

"Saya pernah punya pengalaman. Saya pernah diberitahu seorang aktivis, tentang seorang pekerja perempuan yang 2 minggu lagi mau digantung. Kalau tidak ada berita dari aktivis seperti ini kita tidak bisa bantu dan intervensi. Jadi benar, peran aktivis-aktivis sangat penting di bidang pembelaan hak-hak pekerja kita di luar negeri. Mereka adalah pahlawan-pahlawan," ucapnya

Sebelumnya, calon Presiden nomor urut satu Anies Baswedan mengaku ingin melibatkan aktivis dalam program perlindungan pekerja migran atau tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mengaku setuju dengan ide itu.

Anies awalnya mengatakan dirinya pernah berdialog dengan para TKI yang bekerja di Malaysia. Dia mengatakan pemerintah memiliki kewenangan, namun belum tentu punya pengetahuan tentang masalah yang dihadapi di lapangan oleh pekerja migran.

"Memiliki kewenangan di pemerintahan tidak berarti memiliki pengetahuan tentang permasalahan, yang dimiliki kewenangan, pengetahuan siapa yang tahu? Justru aktivis-aktivis pekerja migran. Jadi kami melihat harus dilibatkan para aktivis pekerja migran. Mereka yang tahu lubang-lubang masalah," ucap Anies dalam debat Pilpres 2024, di Jakarta Convention Center (JCC), kawasan Senayan Jakarta, Ahad (4/2).

Anies mengatakan pemerintah memang ingin melindungi TKI sejak sebelum berangkat ke luar negeri. Namun, katanya, banyak lika liku yang terjadi di lapangan dan aktivis yang lebih mengetahui.

"Libatkan mereka, lalu negara kolaborasi, kewenangan dimiliki negara, pengetahuan dimiliki aktivis itu. Kita eksekusi melindungi memastikan mereka bisa hidup bekerja dengan tenang di sana," ucap Anies.