Gaza, Gatra.com - Pesawat tempur dan artileri Israel melancarkan serangkaian serangan intens di Jalur Gaza selatan, menargetkan berbagai wilayah di provinsi Khan Yunis, Sabtu tadi malam (3/2).
Wafa Palestina, melaporkan, sumber lokal melaporkan bahwa pesawat tempur Israel menargetkan lingkungan Al-Manara, tenggara Khan Yunis, bersamaan dengan penembakan artileri terus menerus di daerah Miraj di provinsi tersebut.
Serangan udara juga menghantam sekitar Rumah Sakit Gaza Eropa, mengakibatkan cederanya seorang pengungsi dan kerusakan material pada departemen rumah sakit. Selain itu, sebuah stasiun pengisian bahan bakar di dekat rumah sakit diserang, menyebabkan terbunuhnya seorang warga sipil dan melukai sekitar 6 orang lainnya.
Di Rafah, pesawat tempur Israel menargetkan sebuah bangunan perumahan di lingkungan Qeshta. Selain itu, seorang anak tewas dan lainnya terluka ketika sebuah apartemen tempat tinggal di Menara Hassan Salama di lingkungan Jenena, sebelah timur Rafah, terkena pemboman Israel.
Sumber medis mengkonfirmasi bahwa pasukan Israel melakukan 12 warga dalam 24 jam terakhir, mengakibatkan 107 korban jiwa dan 165 luka-luka.
Baca Juga: Agresi Israel Memasuki Hari ke-120, Sedikitnya 27.238 Warga Palestina Tewas
Sementara itu, laporan sumber lokal mengkonfirmasi bahwa pasukan pendudukan menargetkan menara perumahan di lingkungan Al-Rimal di Kota Gaza, menyebabkan kebakaran terjadi di salah satu menara perumahan yang menjadi sasaran.
Pesawat tempur Israel juga menargetkan lahan pertanian di dekat daerah Jafraawi, selatan Deir al-Balah di Gaza tengah.
Sebagai perkiraan awal, agresi Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober telah mengakibatkan pembunuhan lebih dari 27.238 orang, sebagian besar adalah warga sipil tak berdosa, dan lebih dari 66.451 orang terluka.
Yang lebih buruk lagi, agresi tersebut telah mengakibatkan hampir 2 juta orang terpaksa mengungsi dari seluruh Jalur Gaza, dan sebagian besar dari mereka terpaksa mengungsi ke kota Rafah di bagian selatan yang padat penduduk, dekat perbatasan dengan Mesir—yang kini menjadi wilayah Palestina. eksodus massal terbesar sejak Nakba 1948.