Jakarta, Gatra.com - Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menilai bahwa, terdapat sederet isu yang harus dibahas di dalam debat putaran kelima calon presiden (capres) yang akan diselenggarakan oleh KPU pada Minggu (4/2). Isu krusial tersebut di antaranya yakni kemiskinan, pengangguran terbuka dan ketimpangan yang masih terasa di Tanah Air.
Menurut Eko, tiga aspek utama tersebut harus dibahas oleh ketiga capres karena isu tersebut sangat dinanti oleh publik. Terlebih menurutnya, sampai saat ini ketiga isu krusial tersebut belum banyak perubahaan yang signifikan dari masa pemerintahan saat ini.
“Sesungguhnya kita sangat ingin mendengar solusi-solusi apa dari capres nanti ketika menghadapi berbagai macam data soal kesejahteraan sosial dan ekonomi yang kita rasakan belum banyak perubahan atau peningkatan dalam konteks sampai pada 2024,” kata Eko dalam acara diskusi bertajuk Mengurai Gagasan Capres pada Debat Kelima pada Jumat (2/2).
Dalam paparanya, Eko menjelaskan bahwa, dari ketiga isu tersebut, yang paling menjadi sorotan publik adalah kemiskinan. Sebab, angka kemiskinan di Indonesia saat ini masih sebesar 9,36% per Maret 2023.
“9,36 persen penduduk Indonesia masih miskin, ini kan tingkat kemiskinan kalau diukur dengan standar international bisa meningkat lebih tinggi lagi,” jelas Eko.
“Kita berharap kepemimpinan ke depan dari hasil Pilpers 2024 ini bisa menghasilkan pemimpin yang bisa memberikan solusi atas persoalan kemiskinan,” tambahnya.
Kemudian isu selanjutnya adalah pengangguran terbuka, di mana sampai dengan Agustus 2023 mencapai nilai 5,32%. Menurut Eko, angka terseut masih relatif besar dan mengambarkan secara langsung bahwa permasalahan penciptaan kerja saat ini masih menjadi tantangan yang besar bagi Pemerintah.
Selanjutnya adalah isu ketimpangan masih sangat terasa di Indonesia. Bahkan kata Eko, permasalahan ketimpangan tersebut sampai saat ini tidak ada perbaikan yang signifikan.
Menurut data dari Badan Statistik Nasional (BPS)etimpangan yang diukur dengan menggunakan Gini Ratio Indonesia yakni sebesar 0,388 per Maret 2023. Menurut Eko, ketimpangan yang terjadi di Tanah Air semakin memburuk.
“Ketimpangan tidak bisa di pegang dengan kebijakan secara bagus sehingga yang terjadi dari waktu ke waktu ketimpangan kita tidak berubah,” jelasnya.
“Tiga isu ini kita harapkan bisa dielaborasi dalam debat capres pada debat 4 Februari nanti,” ujarnya.