Jakarta, Gatra.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Januari 2024, komoditas beras masih mengalami inflasi, yaitu sebesar 0,64% dengan andil sebesar 0,03% secara bulanan (month to month/mtm).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, andil inflasi beras pada Januari 2024 yang sebesar 0,03% ini lebih besar dibanding dengan andil pada Desember 2023 yang sebesar 0,02%. Adapun sebagian besar provinsi mengalami inflasi beras.
“Secara umum, kenaikan harga beras terjadi di 28 provinsi,” kata Amalia dalam rilis BPS, Kamis (1/2).
Namun, harga beras di 10 provinsi lainnya menunjukkan penurunan. Berdasarkan wilayah yang mengalami kenaikan harga beras yakni seluruh provinsi di Pulau Jawa dan Bali Nusra.
Untuk diketahui, BPS mencatat pada Januari 2024 terjadi inflasi sebesar 0,04% secara bulanan atau month to month (mtm). Nilai itu lebih rendah dibanding dengan inflasi yang terjadi pada bulan Desember 2023 yang sebesar 0,41% (mtm).
Secara tahunan terjadi inflasi sebesar 2,57% (yoy). Nilai itu juga lebih rendah dibanding dengan inflasi pada tahun lalu yang sebesar 2,61%. Sedangkan tingkat inflasi tahun kalender atau year to date (ytd) terjadi sebesar 0,04%.
Adapun, Inflasi tertinggi sebesar 1,01% terjadi di Provinsi Papua Pegunungan. Sedangkan deflasi terdalam terjadi di Provinsi Gorontalo yaitu sebesar 0,91%.