Sidoarjo, Gatra.com - Pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka semakin masif mendapatkan dukungan dari kalangan pesantren. Baru-baru ini, Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan Jawa Timur, K.H. Ahmad Fuad Noerhasan memberikan sinyal kuat mendukung Prabowo-Gibran.
Hal itu tidak terlepas dari peran Khofifah Indar Parawansa dan TKD Jawa Timur, Boedi Prijo Soeprajitno yang menemui K.H. Ahmad Fuad di Ponpes Sidogiri saat harlah SPSI ke-51 di Sidoarjo beberapa waktu lalu. Usai pertemuan tersebut, mereka berfoto mengacungkan dua jari yang menyiratkan bahwa Pesantren Sidogiri menyatakan dukungan kepada Prabowo-Gibran.
"Hubungan Bu Khofifah dan komunikasi dengan para kiai di Sidogiri sejak dipimpin oleh Romo Kyai Haji Nawawi Abdul Jalil, itu terjalin baik," ujar Boedi melalui keterangan yang diterima pada Rabu (31/1).
"Bahkan saat ini, Bu Khofifah, mendapat suplai dukungan dari Sidogiri ini menambah semangat untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran di Jawa Timur," sambungnya.
Sebelumnya di Surabaya, ratusan santri mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo-Gibran. Para santri terdiri dari guru mengaji, madrasah, hingga perwakilan pesantren mengaku mengikuti pilihan kiai yang mendukung paslon nomor 2 tersebut.
"Kami santri Kota Surabaya yang terdiri dari guru ngaji, guru madrasah, dan perwakilan santri pondok pesantren dengan ini menyatakan nderek kiai, ikut memilih pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran menang satu putaran," terang para santri dalam deklarasinya.
Fenomena bergabungnya Khofifah Indar Parawansa, yang juga Ketua Umum Muslimat NU, disusul sinyal kuat yang diarahkan Sekjen PBNU, Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul membuat arah dukungan dari kalangan pesantren (santri dan ulama) terhadap Prabowo-Gibran semakin kuat.
Hal itu mendapat sorotan dari Jaringan Mubaligh Muda Indonesia (JAMMI). Koordinator Nasional JAMMI, Irfaan Sanoesi mengatakan bahwa semakin kuatnya dukungan terhadap Prabowo-Gibran tak lepas dari bergabungnya tokoh-tokoh NU.
Menurutnya tokoh-tokoh NU-lah yang menciptakan gerakan 'Santri Nderek Kiai'. Sebuah gerakan yang sudah tersebar ke setiap kelurahan hingga kecamatan di Jawa Timur untuk memenangkan Prabowo-Gibran.
"Namanya santri ya harus sam'an wa thoatan kepada kiai. Bagian dari ta'zim murid kepada guru. Maka tak heran, meski secara organisasi NU berdiri di atas semua golongan. Tapi secara personal, mereka tetap punya hak politik, punya hak pilih," kata Irfaan saat memberikan keterangan, Rabu (31/1).
Oleh sebab itu, dia mengemukakan para santri yang menjadi pengikut kiai atau nyai inilah yang menyebabkan derasnya dukungan kepada Prabowo-Gibran.
"Kalau dilihat tak hanya di Jawa Timur gerakan Santri Nderek Kiai ini. Tapi juga tersebar di berbagai daerah baik di Jawa Tengah maupun Jawa Barat," lanjutnya.
JAMMI optimistis gerakan Santri Nderek Kiai dapat memuluskan jalan pilpres dalam satu putaran.
"Maka dari itu, semakin deras dan kuat dukungan dari ulama, santri, dan pondok pesantren. Semakin kuat pemilihan presiden dituntaskan dalam satu putaran. Trend ini akan semakin mendekati kenyataan kalau dilihat dari trend hasil survei yang sudah menembus 50%," katanya.