Home Nasional Bupati Gunungkidul Sebut Dugaan Kekerasan ke Pembentang Spanduk Ganjar di Kunjungan Jokowi karena Salah Paham

Bupati Gunungkidul Sebut Dugaan Kekerasan ke Pembentang Spanduk Ganjar di Kunjungan Jokowi karena Salah Paham

Gunungkidul, Gatra.com - Bupati Gunungkidul Sunaryanta menanggapi kericuhan di depan Pasar Argosari, Wonosari saat kunjungan Presiden Joko Widodo, Selasa (30/1). Kunjungan itu diwarnai pembentangan spanduk dukungan politik ke calon presiden yang berujung direbutnya spanduk itu dan dugaan kekerasan.

Setelah berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan TNI, Sunaryanta menyatakan peristiwa tersebut terjadi karena kesalahpahaman. "Dari pertemuan dengan Forkopimda dapat kita simpulkan karena kesalahpahaman," papar dia, Rabu (31/1).

Ia mengatakan dalam waktu dekat akan kembali melakukan pertemuan dengan Forkopimda, terutama dengan Ketua DPRD Gunungkidul yang juga Ketua DPC PDIP Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih. Endah mengekspose kejadian tersebut ke media dan muncul di video untuk membela pembentang spanduk tersebut.

"Nanti akan kita fasilitasi untuk bertemu beliau (Ketua DPRD Gunungkidul). Kita bangun komunikasi agar tidak terjadi berita simpang siur di tengah masyarakat," katanya.

Sunaryanta meminta masyarakat, khususnya warga Gunungkidul tidak termakan isu negatif dan provokatif, terutama dari media sosial. Terlebih menjelang pemilihan umum 14 Februari mendatang masyarakat diharapkan dapat membawa diri.

"Masyarakat harus bisa menyaring berbagai informasi yang berkembang dan wajib dicek kebenarannya," ungkap pensiunan TNI AD ini.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak mudah termakan hoaks, dan mengikuti konstelasi politik secara wajar. Sebab menurutnya semua pasangan calon presiden merupakan putra pilihan terbaik bangsa.

"Tetap menggunakan hati nurani. Beda pilihan biasa. Ini sebuah proses persaudaraan. Guyub rukun tetap wajib kita jaga," katanya.

Sunaryanta menekankan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Gunungkidul untuk netral. "Netralitas, menjaga kondusifitas sudah kita tekankan. Lebih jeli melihat informasi yang beredar dan tidak termakan mentah dengan informasi tersebut," paparnya.

Sebelumnya beredar dua video di media sosial. Pertama, video iring-iringan Presiden Jokowi yang dikerumuni warga termasuk seseorang yang membentangkan spanduk pro Ganjar. Dua orang kemudian tampak mendatangi laki-laki berjaket merah itu. Satu orang merebut spanduk, satunya menahan tubuh si jaket merah.

Video kedua menampilkan Endah tengah adu mulut dengan beberapa orang yang diduga petugas pengamanan untuk membela laki-laki berjaket merah. Setelah sempat bersitegang, Endah dapat mengajak laki-laki itu meninggalkan lokasi. Endah belakangan kepada media massa menyatakan terjadi aksi kekerasan ke warga tersebut oleh aparat.

92