Home Pendidikan UNU Yogyakarta Siapkan Kampus Masa Depan Bareng UEA, Bikin Jokowi Kaget Mahasiswa Belajar Bitcoin, Robot, hingga Kecerdasan Buatan

UNU Yogyakarta Siapkan Kampus Masa Depan Bareng UEA, Bikin Jokowi Kaget Mahasiswa Belajar Bitcoin, Robot, hingga Kecerdasan Buatan

Sleman, Gatra.com - Presiden Joko Widodo mengaku kaget melihat mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta belajar robot, bitcoin, dan kecerdasan buatan. Nahdliyin harus menguasai ilmu pengetahuan untuk sambut masa depan.

Hal itu disampaikan Jokowi di resepsi peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-101 Nahdlatul Ulama di Kampus Terpadu di Dowangan, Banyuraden, Gamping, Sleman,Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (31/1).

Ia menjelaskan proses pembangunan kampus ini dimulai ketika PBNU mengajukan surat pada 2020 yang berisi permohonan pembangunan kampus. "Alasannya organisasi lain sudah punya kampus bagus-bagus," kata Jokowi disambut gelak hadirin.

Jokowi menyatakan setuju atas permohonan tersebut. "Asalkan bukan dirancang untuk biasa-biasa saja, harus disiapkan luar biasa sebagai lokomotif dab lompatan kemajuan bagi lembaga pendidikan NU," katanya.

Sejak itu, Jokowi juga membantu pembangunan gedung antara lain dengan Guvernur DIY Sultan Hamengku Buwono X untuk pengadaan lahan. Karena lahannya terbatas, gedung dibuat bertingkat.

"Jumlah tingkatnya, setelah diskusi dengan Ketum (PBNU), harus sembilan. NU itu 9 bintang. NU itu Walisongo," kata Jokowi.

Kendati demikian, menurut Jokowi, civitas UNU Yogyakarta tidak hanya bangga pada gedungnya, melainkan juga harus bangga pada penguasaan iptek dan pendidikan unggul.

"Saya tadi kaget juga ada yang belajar robot, waduh. Belok sebelahnya ada yang belajar bitcoin, apa lagi ini. Belok lagi, belajar reksadana, saham, dan investasi. AI. Betul-betul sebuah lompatan. Juga belajar artifial intellegence (kecerdasan buatan)," tuturnya.

Jokowi juga bercerita, saat bertemu dengan Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Mohammed Bin Zayed Al Nahyan, meminta dibantu untuk dihubungkan antara kampus di UEA dengan kampus di Indonesia. "Saya pikir dibantu untuk (program) kuliahny, tapi ternyata sak gedung-gedungnya," ujar Jokowi.

Menurut dia, universitas besar belum tentu mempunyai studi masa depan seperti MBZ College for Future Studies yang didukung UEA tersebut. "UNU Yogyakarta sudah memiliki kajian masa depan untuk tunjukkan inisiatif kita menyongsong masa depan," katanya.

Adapun Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menyatakan bahwa UNU Yogyakarta menunjukkan lompatan lebih dari 50 tahun NU. Menurutnya, keberadaan kampus ini tak lepas dari visi Presiden Jokowi.

"Presiden Jokowi menggagas dan membantu pembangunan UNU Yogyakarta untuk menghadapi masa depan. Kita bisa melihat di sini masa depan yang dipersingkat kedatangannya," ujar Gus Yahya.

Gedung UNU Yogyakarta terdiri dari 9 lantai dan memiliki luas 16.769,19 meter persegi, tinggi 52 meter, berdiri di lahan 7.478 meter persegi, dan mampu menampung 3774 mahasiswa dan 151 dosen. Dibangun oleh

Kementerian PUPR dengan konsep green building yang ramah lingkungan, bangunan ini juga memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) melalui pemasangan 200 lebih panel surya.

Kampus Terpadu dilengkapi teknologi terkini, laboratorium, dan fasilitas penelitian untuk mendukung pengembangan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa. Di gedung ini pula terdapat Inkubator Bisnis NU, Galeri Investasi Syariah, Lab Perbankan Syariah, dan Strategic Tenant UNU Yogyakarta, serta Galeri Seni NUsantara.

Selain resepsi harlah dan peresmian Kampus Terpadu, di momen ini juga dihelat kick off pembangunan MBZ College for Future Studies yang menandai pendirian sekolah pascasarjana dengan fokus pada kajian masa depan tersebut.

Gedung sekolah pasca-sarjana yang berfokus pada kajian masa depan ini akan dibangun di sisi utara Kampus Terpadu UNU Yogyakarta. Bangunan ini juga akan mempunyai 9 lantai dan bersama Kampus Terpadu akan menjadi menara kembar sebagai simbol persahabatan dua negara. Dalam agenda kick off ini hadir Menteri Energi dan Infrastruktur UEA Suhail Mohamed Al Mazrouei.

Sebelumnya, sejak Minggu (28/1), rangkaian kegiatan harlah NU telah berlangsung di Yogyakarta, dengan agenda istighotsah, halaqah, dan konferensi besar, dengan puncaknya resepsi di UNU Yogyakarta ini.

 

54