Teheran, Gatra.com - Iran membantah tuduhan Amerika Serikat (AS) dan Inggris bahwa mereka mendukung kelompok militan di balik serangan pesawat tak berawak (drone) di Yordania, yang menewaskan tiga personel militer AS.

Kantor berita resmi Teheran, IRNA, melaporkan dikutip AFP pada Senin (29/1).

“Klaim ini dibuat dengan tujuan politik tertentu untuk membalikkan realitas di kawasan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanaani seperti dikutip IRNA.

Sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Baca Juga: Tiga Tentara AS Tewas dalam Serangan Drone di Perbatasan Suriah - Yordania

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Minggu bahwa kelompok militan radikal yang didukung Iran yang beroperasi di Suriah dan Irak, berada di balik serangan di pangkalan perbatasan di timur laut Yordania.

“Iran memandang klaim tersebut tidak berdasar,” kata Kanaani pada hari Senin.

Kanaani juga mengatakan berlanjutnya serangan AS terhadap Suriah dan Irak serta perang di Gaza hanya akan memperparah siklus ketidakstabilan di kawasan.

Kanaani mengatakan “kelompok perlawanan” tidak menerima perintah dari Republik Islam.

Sebelumnya, Misi Iran untuk Amerika Serikat mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa Iran tidak ada hubungannya dan tidak ada hubungannya dengan serangan terhadap pangkalan AS.

Ia menambahkan: “Ada konflik antara pasukan AS dan kelompok perlawanan di kawasan, yang membalas serangan balasan.”

Serangan tersebut merupakan eskalasi besar dari situasi yang sudah tegang di Timur Tengah, di mana Israel melancarkan perang di Gaza, menewaskan lebih dari 26.000 warga Palestina – kebanyakan wanita dan anak-anak – sebagai pembalasan atas serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober.