Jakarta, Gatra.com – Vokalis Slank, Kaka, sempat menantang Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Ganjar Pranowo, untuk berjanji jika nanti terpilih sebagai presiden Republik Indonesia pada Pemilu 14 Februari nanti.
“Kalau Bapak Ganjar mencintai Indonesia, bangsa ini, dan negara ini, apakah berani untuk menjaga NKRI, menjaga demokrasi dan tidak melanggar etika, dan tetap setia menyanyangi rakyatnya dengan jujur apa adanya?” kata Kaka.
Vokalis band asal Jakarta tersebut melontarkan pertanyaan tersebut usai menyanyikan lagu pembukanya “If U Love Me Please, Please Setia” dalam Hajatan Rakyat di Alun-Alun Wates, Kulon Progo, Yogyakarta, pada akhir pekan kemarin.
Mendapat pertanyan tersebut, Ganjar yang mengenakan kemeja putih langsung menjawab tegas. “Itulah kenapa tiga jari, setia kepada Tuhan, konstitusi, dan rakyat,” teriak dia sambil mengacungkan tiga jarinya.
Dalam acara yang disiarkan secara langsung melalui YouTube Benteng Muda Indonesia tersebut, Slank membawakan dua lagu lainnya, yakni “Bang-Bang Tut” dan “Seperti Para Koruptor”.
Hajatan Rakyat yang dihadiri ribuan orang ini juga dimeriahkan sejumlah penampilan artis lainya, di antaranya seniman asal Yogykarta, Sri Krishna Encik yang membawakan tembang “Jarjih Jarbeh” serta budayawan Butet Kartaredjasa yang membawakan beberapa puisi, di antaranya mengkritisi banos Jokowi yang diklaim berasal dari presiden.
Kampanye akbar Hajatan Rakyat gelaran Relawan Progresif bekerja sama dengan Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud ini, juga dihadiri sejumlah tokoh nasional, di antaranya Ketua TPN Ganjar-Mahfud yang juga Ketua Dewan Pembina Progresif, Arsjad Rasjid; Direktur Nasional Progresif, Eka Sastra; dan Dewan Penasihat TPN, Yenny Wahid.
Ganjar dalam orasinya menyampaikan pentingnya pendidikan gratis dibanding makan siang gratis untuk masyarakat. Ia pun meminta pandangan massa soal ini. “Bu, mana pilihannya: sekolah gratis apa makan gratis?” Massa menjawab, “Sekolah gratis,”
Ganjar menyampaikan, pendidikan gratis merupakan hak semua warga Indonesia. “Setidaknya 12 tahun pendidikan minimal harus gratis,” ucapnya.
Senada dengan Ganjar, Yenny Wahid menyampaikan bahwa negara harus hadir untuk semua anak bangsa, baik itu anak tukang becak, pedagang kecil, tukang parkir, dan lainnya. “Semua boleh hidup makmur dan sejahtera di negara kita,” ujar putri dari mendiang mantan Presiden Gus Dur ini.
Yenny yang juga sempat tampil bernyanyi, menyampaikan bahwa Ganjar Pranowo sebagai pemimpin yang mau bersama rakyatnya dan Mahfud MD sebagai sosok yang berkomitmen tinggi memberantas korupsi.
Sementara itu, Eka Sastra menjelaskan bahwa kampanye akbar Hajatan Rakyat ini guna memberikan wadah kepada masyarakat untuk menyampaikan harapannya langsung kepada calon presiden Ganjar Pranowo.
“Saat masyarakat menuliskan harapan di punggung Ganjar, maka itu adalah simbol dari meleburnya jarak antara pemimpin dan rakyat. Semuanya setara, tidak ada jarak dan hierarki. Pesan kuat yang disampaikan adalah pemimpin adalah pelayan rakyat. Dia mewujudkan semua harapan,” kata Eka.
Ia juga menyampaikan bahwa Yogyakarta selalu menjadi istimewa bagi Ganjar dan Mahfud MD karena peran mereka dalam mendukung Undang-Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Ganjar, selama menjabat anggota DPR RI, memainkan peran penting dalam menyelesaikan UU Keistimewaan tersebut.
Eka optimistis bahwa Ganjar sudah berada di jalur menuju kemenangan. Ia mengatakan, kehadiran dan antusiasme publik di semua kampanye Ganjar adalah cerminan dari besar dan luasnya dukungan publik kepada paslon nomor urut tiga.
“Kami optimis Ganjar berada di jalur kemenangan. Tugas kami adalah mengawal semua energi bangsa untuk melahirkan pemimpin terbaik bagi bangsa,” katanya.
Adapun Relawan Progresif yang dipimpin Eka Sastra, adalah akronim dari Program Gotong-Royong untuk Ekonomi Sejahtera dan Inklusif. Reawan ini sudah terbentuk di 38 provinsi, serta fokus membina pengusaha UMKM yang jumlahnya diperkirakan sebanyak 67 juta orang di Indonesia.