Semarang, Gatra.com - Realisasi investasi di Jawa Tengah (Jateng) pada 2023 tercatat mencapai Rp77, 02 triliun meningkat sebesar 12,59 persen dibandingkan tahun lalu senilai Rp68,41 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Sakina Rosellasari, mengatakan, investasi penanam modal dalam negeri (PMDN) mendominasi yakni senilai Rp32,98 triliun.
“Disusul penanaman modal asing (PMA) senilai Rp23,14 triliun dan sektor UMKM senilai Rp20,9 triliun,” katanya di Semarang, Jumat (26/1).
Menurut Sakina, realisasi investasi di Jateng tersebut mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 280.643 orang, sehingga mengurangi pengangguran.
Penyerapan tenaga kerja paling banyak dari perusahaan asing yang membuka industri padat karya seperti dari kulit dan alas kaki serta industri tekstil dan produk tekstil.
“Penyerapan tenaga kerja sangat signifikan. Kami menyampaikan, PMA menyerap banyak tenaga kerja, seperti aparel, tekstil, pakaian, garmen naik signifikan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sakina mengatakan, Jateng menjadi daerah yang diminati para pemodal karena memiliki beberapa keunggulan antara lain aksesibilitas, ketersediaan tenaga kerja, dan upah yang kompetitif.
“Sektor investasi yang paling diminati PMA yakni barang dari kulit dan alas kaki, industri mesin, elektronik, alat kedokteran, serta industri tekstil,” ujarnya.
Untuk PMDN yang diminitasi, sektor transportasi, gudang, telekomunikasi, perumahan, kawasan industri dan perkantoran, paling diminati.
“Jumlah total proyek investasi PMA dan PMDN pada 2023 mencapai 43.080 unit naik 122,3 persen dibandikan atas tahun 2022 hanya 19.374 unit” katanya.