Madrid, Gatra.com - Sekitar 20.000 orang melakukan unjuk rasa turun ke jalan di Madrid, Spanyol untuk mendukung warga Palestina, pada hari Sabtu, atau sehari setelah pengadilan tinggi PBB mengatakan Israel harus mencegah tindakan genosida dalam perangnya dengan Hamas.
AFP Sabtu (27/1) melaporkan, banyak dari pengunjuk rasa membawa spanduk dan plakat yang mengecam “genosida” di Gaza, yang telah mengalami pemboman dan pengepungan tanpa henti sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.
Beberapa di antara mereka membawa bendera Palestina dan meneriakkan slogan-slogan yang mengecam Israel. Yang lainnya memasang spanduk ucapan terima kasih kepada Afrika Selatan, karena telah membawa kasus melawan Israel ke Mahkamah Internasional (ICJ) .
Afrika Selatan menuduh Israel melanggar Konvensi Genosida PBB tahun 1948, yang ditetapkan setelah Perang Dunia II dan Holocaust.
Dalam keputusannya pada hari Jumat, ICJ mengatakan Israel harus mencegah genosida dalam perangnya dengan Hamas dan mengizinkan bantuan masuk ke Gaza, namun tidak menyerukan diakhirinya pertempuran tersebut.
Keputusan tersebut dikecam oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena dianggap “keterlaluan” dan meskipun banyak negara menyambut baik keputusan tersebut, negara lain, seperti Inggris, menyatakan keberatannya.
Spanyol, salah satu negara yang paling kritis di Eropa atas serangan Israel terhadap Hamas, adalah salah satu negara yang menyambut baik keputusan hari Jumat tersebut.
Hubungan antara kedua negara memburuk karena sikap Madrid mengenai masalah ini.
Israel memanggil kembali diplomat utamanya di Madrid pada bulan November setelah Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menyatakan keraguannya mengenai legalitas perang Israel di Gaza. Dia kembali pada bulan Januari.
Anak-anak sekarat
“Mereka berada tanpa air, tanpa makanan, tanpa apa pun, selama hampir 110 hari,” kata salah satu demonstran di Madrid, Lobna Elnakhala, 54 tahun, tentang situasi di Gaza.
“Anak-anak sekarat dan hidup dalam situasi yang sangat sulit.”
Beberapa spanduk menyerukan agar sanksi dijatuhkan terhadap Israel.
Pihak berwenang Madrid memperkirakan jumlah demonstran mencapai 20.000 orang.
Kampanye militer Israel dimulai segera setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang mengakibatkan sekitar 1.140 kematian di Israel, sebagian besar warga sipil, menurut hitungan resmi AFP.
Militan juga menyandera sekitar 250 sandera dan Israel mengatakan sekitar 132 di antaranya masih berada di Gaza, termasuk sedikitnya 28 jenazah tawanan yang tewas.
Kementerian Kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan serangan militer Israel telah menewaskan sedikitnya 26.257 orang, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.