Jakarta, Gatra.com - Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) mengatakan nama organisasinya dicatut untuk kepentingan deklarasi dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo - Mahfud Md. GAMKI mengecam pencatutan ini.
"Nama organisasi GAMKI telah dicatut untuk dukungan politik kepada Paslon tertentu. Kami mengecam keras penggunaan nama organisasi secara sepihak demi kepentingan politik sesaat," kata Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) GAMKI Maruli Silaban, melalui keterangan resmi, Jumat (26/11).
Dia mengatakan pencatutan nama GAMKI terjadi pada kegiatan deklarasi Ganjar-Mahfud yang dihadiri Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud Gatot Eddy Pramono dan perwakilan TPN Ganjar-Mahfud lainnya, di Menara Citicon, Jakarta, Rabu (24/1). Dalam acara tersebut, ada yang membawa-bawa nama GAMKI, yang ditambahkan singkatan Ganjar-Mahfud yakni Gama.
"GAMKI ini bukan organisasi yang dibentuk hanya untuk dukung-mendukung Capres. Organisasi kami sudah terbentuk sejak tahun 1962 dan terdaftar sebagai badan hukum. Seharusnya TPN Ganjar-Mahfud mengecek apakah pelaksanaan deklarasi tersebut benar dari GAMKI atau pencatutan secara sepihak," lanjut Maruli.
Maruli meminta pihak-pihak yang mencatut nama organisasi GAMKI dan TPN Ganjar-Mahfud segera meminta maaf secara resmi. Dia memberi waktu 2x24 jam untuk pihak yang mencatut nama GAMKI meminta maaf.
"Kami memberikan waktu 2x24 jam kepada pihak-pihak yang menggunakan nama GAMKI dan TPN Ganjar-Mahfud untuk meminta maaf secara resmi, atas penggunaan nama organisasi GAMKI di dalam acara Deklarasi dukungan kepada paslon Ganjar-Mahfud. Jika tidak ada permintaan maaf, kami akan melakukan langkah-langkah lebih lanjut," tegas Maruli.
Selain itu, Sekretaris Umum DPP GAMKI Alan Christian Singkali menyampaikan DPP GAMKI membebaskan semua anggota dan pengurus untuk mendukung capres dan cawapres sesuai dengan aspirasinya masing-masing. Namun pilihan itu menjadi sikap pribadi.
"Dalam berbagai kesempatan, kami memberikan arahan kepada para anggota dan pengurus bahwa GAMKI mendukung pembangunan Indonesia Sentris sebagai wujud pemerataan pembangunan," ucap Alan.
"Namun tentang siapa capres dan cawapres yang didukung, kami memberikan kebebasan kepada para anggota, pasti mereka bisa menilai sendiri siapa yang paling tepat untuk melanjutkan pembangunan," sambung Alan.
Alan menyampaikan, para anggota dan pengurus GAMKI memiliki latar belakang politik yang berbeda-beda. Sehingga secara organisasi, DPP GAMKI menyepakati untuk tidak menyatakan dukungan resmi kepada paslon tertentu.
"Kehadiran TPN Ganjar-Mahfud dalam kegiatan deklarasi yang mencatut nama organisasi GAMKI menjadi polemik di internal kami. Banyak sekali anggota, pengurus, warga Gereja, para Pendeta, bahkan masyarakat umum di berbagai daerah yang resah dan menghubungi kami karena adanya deklarasi tersebut," lanjut Alan.
Menurut Alan Singkali, berdasarkan komunikasi selama ini dengan para pimpinan Gereja di berbagai daerah, sudah terlihat dukungan sebagian besar warga Gereja mengarah ke Capres-Cawapres yang mana.
"Sebagai GAMKI kami tidak perlu menyampaikan arah dukungan mayoritas umat Kristen tersebut. Namun kami menduga dicatutnya nama GAMKI yang merupakan salah satu organisasi Kristen terbesar di Indonesia bertujuan untuk memecah dukungan umat Kristen kepada paslon tertentu. Silakan saja berkampanye, tapi jangan mencatut nama organisasi secara sepihak, ini yang sangat kami sayangkan," pungkas Alan.