Jakarta, Gatra.com - Pertemuan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Republik Demokratik Timor-Leste, Xanana Gusmao, di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (26/1) setidaknya menyepakati empat hal. Salah satunya adalah, kedua pemimpin sepakat mendorong penyelesaian perundingan perbatasan kedua negara.
“Saya juga menyambut baik reaktivasi joint border committee untuk pengelolaan perbatasan termasuk reaktivasi pos lintas batas,” ujar Jokowi dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (26/1).
Kedua, Indonesia dan Timor-Leste sepakat meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi. Jokowi pun menyambut baik komitmen Pemerintah Timor-Leste untuk menciptakan iklim investasi yang lebih baik melalui perjanjian perlindungan investasi.
“Saya juga mengapresiasi kepercayaan Timor-Leste pada BUMN Indonesia dalam berbagai proyek, seperti pembangunan jalan di Oekusi, serta perluasan Bandara Internasional Dili,” imbuhnya.
Ketiga, Indonesia dan Timor-Leste juga bersepakat untuk mendorong kerja sama untuk meningkatkan infrastruktur telekomunikasi di kedua negara.
“Dengan penandatanganan MoU kerja sama teknologi informasi, kita juga mendorong kerja sama infrastruktur telekomunikasi, termasuk rencana investasi fiber optic,” kata Kepala Negara.
Sedangkan terkait kerja sama di kawasan, Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung keanggotaan penuh Timor-Leste di ASEAN.
“Kami juga tadi membahas isu Myanmar, di mana kedua negara sepakat untuk mendukung Keketuaan Laos di ASEAN tahun ini dalam mendorong implementasi 5PC [Five-Point Consensus],” ucap Jokowi.
Dalam pernyataannya, Jokowi juga menyampaikan apresiasi atas kunjungan PM Xanana Gusmao ke Indonesia yang dinilainya sebagai bentuk kerja sama erat kedua negara.
“Merupakan kehormatan bagi indonesia menerima kunjungan resmi pertama Perdana Menteri Xanana Gusmao sejak dilantik bulan Juli yang lalu, ini menunjukkan hubungan kedua negara Timor-Leste dan Indonesia yang semakin erat,” pungkasnya