Sleman, Gatra.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sleman, Yogyakarta, mengklarifikasi soal kudapan atau snack yang disajikan dalam pelantikan anggota Kelompok Penyelenggaran Pemungutan Suara (KPPS), Kamis (25/1), yang viral di media sosial yang dinilai tidak layak.

Snack tersebut disediakan berbagai vendor sebagai sub-penyedia dari pemenang kontrak pengadaan snack. Anggaran snack yang dialokasikan Rp15 ribu disebut hanya dibelanjalan Rp2.500 per kotak.

"KPU Sleman meminta maaf atas kejadian konsumsi snack yang kurang pantas," kata Ketia KPU Sleman, Ahmad Baehaqi, Jumat (26/1).

Ia menjelaskan sekretariat KPU Sleman melakukan penyediaan konsumsi pelantikan calon anggota KPPS melalui pihak ketiga/vendor yang terdaftar dalam e-katalog.

"Oleh pihak vendor ternyata disubkan lagi pengadaannya tanpa sepengetahuan KPU Sleman. Pihak vendor beralasan kalau tidak disubkan, maka tidak mampu melayani calon anggota KPPS yang terlantik sebanyak 24199 orang. Sehingga, yang tersaji tidak pantas," lanjutnya.

Padahal sebelum hari pelaksanaan pelantikan, dalam rapat, pihak vendor sudah menyampaikan kesanggupan menyediakan konsumsi dengan jenis dan jumlah yang ditentukan.

"Dan KPU Sleman sudah mengingatkan terkait potensi permasalahan melayani jumlah calon anggota KPPS terlantik yang tersebar pada 86 kalurahan," katanya.

Namun, dari anggaran konsumsi per calon anggota KPPS senilai Rp15 ribu dan telah dipotong pajak, vendor mengakui kudapan yang disajikan hanya senilai Rp 2500.

"Setelah klarifikasi, KPU Sleman telah mengambil langkah tegas dengan memberikan sanksi berupa pemutusan kotrak kepada pihak penyedia/vendor karena telah mengingkari perjanjian/wanprestasi, dan tidak akan menggunakan jasa yang bersangkutan lagi di kemudian hari," ucap Baehaqi.

Sebelumnya, viral di medias sosial, foto unggahan warganet tentang snack anggota KPPS Sleman saat pelantikan berupa satu gelas air mineral, satu roti, dan sebungkus kacang. Oleh warganet, snack ini disebut mirip snack yang disuguhkan saat takziah.