Semarang, Gatra.com - Sebanyak 384 desa tersebar di 29 kabupaten dan kota di Jawa Tengah (Jateng) telah mendapatkan bantuan saluran sambungan internet gratis dari pemerintah provinsi. Pemerintah provinsi (Pemprov) Jateng akan terus menambah bantuan saluran sambungan internet di daerah yang blank spot atau tidak ada sinyal internet melalui program internet desa.
Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana manyatakan pada 2024 akan memberikan bantuan saluran internet kepada 215 desa.
“Program bantuan saluran internat bagi 215 iakan direalisasikan dalam empat tahap yakni Januari sebanyak 29 desa, Februari sebanya 46 desa, Maret sebanyak 70 desa, dan April 70 desa,” kata Nana pada peluncuran program Internet Desa Tahun 2024 di Gedung Gradikan Bhakti Praja Komplek Kantor Gubernur di Jalan Pahlawan Semarang, Rabu (23/1).
Hadir dalam acara tersebut, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatik (Diskominfo) Jateng, Riena Retnaningrum, perwakilan PT Telkom Regional IV Jateng-DIY Vera Febrayanti, Ketua MUI Jateng KH Ahmad Darodji, dan Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata Jateng Agung Hariyadi.
Program internet desa yang ditangani Diskominfo Jateng sejak tahun 2022 hingga tahun 2023 sudah melayani 384 desa dengan perincian tahun 2022 sebanyak 53 desa dan tahun 2023 sebanyak 331 desa,
Lebih lanjut, Nana Sudjana menyatakan program internet desa merupakan arahan Presiden terkait percepatan transformasi digital dalam rangka meningkatkan komunikasi pengembangan pariwisata dan perekonomian di Indonesia.
“Adanya internet di desa diharapkan dapat digunakan untuk lebih meningkatkan promosi produk UMKM serta pariwisata yang ada di wilayah tersebut,” ujarnya.
Mantan Kapolda Metro Jaya Jakarta ini menambahkan desa yang menjadi perhatian mendapatkan bantuan saluran internet adalah yang selama ini blank spot atau tak ada sinyal internet. Keberadaan internet ini juga bisa dimanfaatkan pemerintah desa, untuk memberikani informasi program kerja kepada masyarakat serta manakala terjadi bencana alam seperti tanah longsor.
“Internet desa ini guna mendukung peningkatan pelayanan pemerintah desa kepada masyarakat berbasis elektronik,” kata Nana.
Kepala Diskominfo Jateng, Riena Retnaningrum menambahkan, penyaluran program internet desa dilakukan secara bertahap, menyesuaikan dengan dana APBD yang ada.
“Kita tak mampu kalau seluruh blank spot di desa ditangani sendiri melalui APBD. Jadi harus kreatif dari sumber dana yang sah sehingga seluruh desa belum ada saluran internet dapat teratasi,” ujarnya.