Bantul, Gatra.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut modernisasi dan penggunaan teknologi di bidang pertanian telah menjadi daya tarik generasi milenial untuk menjadi petani. Dalam tiga tahun ke depan, Indonesia ditargetkan mampu swasembada beras.
"Modernisasi pertanian dengan penggunaan teknologi memangkas biaya produksi hingga 60 persen dan menjadi keuntungan pasca-panen bertambah 20-30 persen," kata Amran saat bertemu dengan ribuan petani di Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta, Rabu (24/1).
Modernisasi pertanian telah menjadi fokus kerja Kementan dalam membangun pertanian selama ini. Amran mengatakan tema besar pembangunan pertanian Indonesia adalah transformasi pertanian tradisional menuju pertanian modern. "Ini ditujukan agar seluruh proses aktivitas pertanian menggunakan alat mesin pertanian modern," jelasnya.
Menurutnya, sejumlah inovasi seperti mesin pertanian terbukti dapat mempercepat produksi dan meningkatkan produktivitas hingga 40-50 persen. Ia menyatakan paradigma sektor pertanian harus diubah dari pertanian tradisional menjadi pertanian modern dengan tetap memberi prioritas bagi kesejahteraan petani.
"Perubahan paradigma ini untuk menarik generasi milenial untuk masuk ke dunia pertanian. Kalau pertanian tidak menguntungkan, maka tidak ada daya tariknya," ucapnya.
Keberhasilan modernisasi ini menurut Amran ditunjukkan oleh semakin sedikitnya tenaga kerja manusia di pertanian. Jika manual, dibutuhkan 20 orang untuk menanam di lahan satu hektar.
Waktu penanaman yang tidak bersamaan juga membuat hasil panen hilang 20 persen. Namun berbeda jika menggunakan alat, dengan penanaman secara bersamaan hasilnya lebih menguntungkan.
"Lewat modernisasi pertanian ini, kita menargetkan swasembada pangan seperti 2017,2019, dan 2020 dalam tiga tahun ke depan," jelasnya. Namun, kata Amran, untuk menuju swasembada pangan, petani harus dipermudah memperoleh pupuk dan benih komoditas.
Adapun Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X meminta petani melakukan modernisasi alat pertanian dan mengembangkan produk pertanian."Petani milenial itu jangan hanya tanaman saja yang dilihat, tapi alatnya juga harus mendukung. Alatnya harus canggih, yang mengikuti perkembangan zaman," kata Sultan.