Grobogan, Gatra.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (23/1).
Wilayah yang dikenal dengan Api Abadi Mrapen dan Bledug Kuwu di Provinsi Jawa Tengah ini menjadi pilihan penting Presiden Jokowi.
Di Grobogan, Presiden melaksanakan serangkaian acara. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi langsung meninjau Puskesmas Toroh 1. Presiden menyampaikan, dalam kunjungan kerjanya untuk memastikan di Puskesmas tersebut telah ada alat Ultrasonography (USG).
Baca Juga: Resmikan Jalan Daerah di Jateng, Jokowi: Bertahun-tahun Jalannya Bergelombang
"Saya bersama rombongan para menteri datang ke Puskesmas Toroh 1 di Kabupaten Grobogan, ingin memastikan puskesmas memiliki USG untuk mengecek kehamilan," ujar Presiden Jokowi.
Lebih detail, Presiden menjelaskan, jika pemerintah telah mendistribusokam alat USG di 10 ribu Puskesmas di Indonesia. Dengan alat tersebut Presiden berharap dengan sistem kerja yang baik di Puskesmas diharapkan dapat menuntaskan penanganan stunting.
"Dengan sistem kerja yang baik. Dengan memiliki USG sehingga kehamilan ibu, bayi bisa dideteksi lebih dini dan semuanya data masuk ke pusat data di Jakarta.
Ini penting sekali dalam rangka pengentasan stunting," terang Presiden.
Saat ini, lanjut Presiden Jokowi, sebanyak 300 ribu timbangan untuk bayi sudah diserahkan. "Sebelumnya tidak ada, sekarang telah diberikan (timbangan), sehingga untuk mengecek berat badan bayi, untuk perkembangan balita semua bisa dicek. Dengan penanganan sejak ini seperti ini akan terus kita perbaiki," tutur Presiden.
Melanjutkan kunjungannya, setelah di Puskesmas Toroh, Presiden Jokowi melaksanakan penyerahan tiga ribu sertifikat Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
Kegiatan itu dilaksanakan di Stadion Krida Bhakti Purwodadi.
Pantauan wartawan di lokasi, kegiatan itu dihadiri 3 ribu penerima sertifikat. Selain itu, Presiden Jokowi memberikan bantuan kepada petani gagal panen di kawasan Grobogan.
Dalam pemaparannya, Presiden Jokowi meminta petani segera menandur setelah menerima bantuan tersebut. "Saat ini udah (uang) diterima belum. Belum?. Berarti akan segera menerima. Ini kan tadi ada yang dapat satu kelompok ada yang Rp200 juta, ada yang Rp180 juta, ada yang Rp122 juta, semoga nanti segera diterima uang cash-nya, langsung dipakai untuk tanam lagi," jelas Presiden Jokowi.
Lebih detail, Presiden menjelaskan, bantuan tersebut sebesar Rp8 juta per hektare.
Baca Juga: Bagikan 3.000 Sertifikat Tanah, Pesan Jokowi: Boleh Disekolahkan, Tapi Harus Dikalkulasi Betul
"Saya berharap bantuan itu dapat meningkatkan produktivitas petani. Penerima pada hari ini adalah Kabupaten Grobogan, Kudus, Jepara, Demak, dan Pati. Bantuan yang diberikan juga sudah dihitung 8 juta per hektare, sudah dihitung jadi jenderal Suharyanto (Kepala BNPB) nggak mungkin keliru lah ngitungnya, itu biaya produksi nggih," terang Presiden.
Dalam kunjungan kerjanya di Grobogan, turut mendampingi Presiden dalam peninjauan ini adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Pj. Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, dan Bupati Grobogan Sri Sumarni bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Grobogan.
Reporter: Satria Utama