Home Nasional Anies Janji Evaluasi Danais Yogyakarta, Singgung Sultan HB IX Pemimpin yang Melindungi

Anies Janji Evaluasi Danais Yogyakarta, Singgung Sultan HB IX Pemimpin yang Melindungi

Bantul, Gatra.com - Capres nomor urut 1 Anies Baswedan berjanji akan mengevaluasi penggunaan Dana Keistimewaan (Danais) Yogyakarta. Dengan semangat perubahan, Anies menegaskan akan menghentikan hal-hal yang tidak baik dan menambahkan kebaruan.

"Sebenarnya aspirasi dari masyarakat Yogyakarta itu banyak sekali, sama seperti di tingkat nasional. Aspirasi tentang Danais fokus pada pengoptimalan penggunaannya," kata Anies usai kampanye di lapangan Jambidan, Bantul, Selasa (23/1).

Danais diterima DIY dari pemerintah pusat berdasarkan UU Keistimewaan. Sejak 2015, alokasi Danais terus meningkat dari ratusan miliar dan kini di kisaran lebih dari Rp1 triliun per tahun. Mayoritas dana ini digunakan untuk pelestarian kebudayaan dan aspek keistimewaan Yogyakarta lainnya, seperti kelembagaan dan pertanahan.

Anies berjanji pengunaan Danais akan lebih dioptimalkan untuk mendorong keistimewaan  DIY di bidang kebudayaan.

"Tentu saja akan kita lakukan. Salah satunya aspirasi Danais dinaikkan tiga kali lipat. Intinya nanti akan kita lakukan assesment kebutuhannya," ujarnya.

Dari evaluasi menyeluruh itu, Anies mengatakan pihaknya akan menguraikan penggunaan Danais sesuai kegiatan yang betul dan bisa terus berjalan.

"Supaya apa yang nanti didanai betul-betul akan berjalan. Ini penting sekali," tegasnya.

Dirinya menyebut evaluasi dilakukan dengan perubahan. Perubahan itu untuk meningkatkan dan mengoreksi kondisi saat ini.

Baginya, Yogyakarta perlu diperhatikan karena dari kota ini menyelematkan dan melindungi republik di masa revolusi yang dipimpin Sultan Hamengku Buwono IX.

"Ini adalah kota yang menggambarkan etika, kesopanan, dan kehormatan yang dijunjung tinggi melahirkan jiwa petarung serta idealisme. Sultan HB IX menunjukkan sikap pimpinan yang melindungi," kata Anies.

Anies juga berjanji jika terpilih nanti akan mengevaluasi total dana pendidikan yang semakin tinggi.

"Kami ingin porsi ini dikurangi, di mana biaya yang ditanggung keluarga porsinya lebih kecil. Karena negara sudah memberikan subsidi," tutupnya.

68