Lombok Barat, Gatra.com – Jelajah alam melalui medan yang cukup menantang, memacu adrenalin, dan membutuh ketahanan fisik perlu Anda buktikan untuk bisa sampai di Air Terjun Timponan, Desa Persiapan Punikan, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat (Lombar), Nusa Tenggara Barat (NTB).
Awalnya, tidak ada niatan untuk bekunjung ke Air Terjun Timponan yang hingga saat ini masih viral di Medsos. Nanum, selepas bertamu ke rumah Kepala Dusun Praba, Desa Persiapan Punikan, karena penasaran seperti apa air terjun ini, membuat Gatra.com langsung menuju ke sana.
Benar, untuk sampai ke lokasi tidaklah mudah dan cukup menantang. Jalan menanjak dalam kawasan pegunungan hutan Rinjani ini hanya bisa dilintasi sepeda atau sepeda motor dan berjalan kaki. Perjalanan melewati jalan setapak tanah bercampur pasir membutuhkan waktu relatif lama jika ditempuh dengan berjalan kaki.
Meski demikian, perjalanan yang melelahkan dan membuat beberapa kali menghela napas panjang serta berharap segera sampai di lokasi, penuh dengan keseruan, di antaranya bisa menikmati merdunya kicauan berbagai burung hutan, rimbunnya pepohonan yang menjulang tinggi, dan segarnya udara.
Selain itu, di kawasan hutan yang cukup lebat ini, pelintas bisa melihat pohon durian yang buahnya siap panen. Sejumlah pemilik dan pekerja di kebun mengemas hasil panen berbagai buah-buahan, yakni pisang, manggis, duku, rambutan, dan lainnya.
Perlu dicatat, perjalanan menuju Air Terjun Timponan hendaknya menggunakan sepeda motor yang sehat. Pasalnya, selain jalan bebatuan, berpasir, becek, dan bahkan berlobang tersebut menanjak dan berliku.
Bukan hanya itu, kadang batang kayu ukuran besar yang rebah karena faktor usia juga bisa dijumpai saat menyusuri jalan setapak ke lokasi ini. Mau tidak mau harus merunduk untuk melewatinya. Ranting-ranting pohon yang jatuh dan menghalangi jalan pun kadang dijumpai dan harus disingkirkan terlebih dahulu.
Yang paling terasa berat saat melewati jalan menanjak yang berpasir atau tanah yang masih labil. Kalau tidak hati-hati dan cekatan serta mahir mengendarai sepeda motor, bisa jadi terpeleset, tertindih kendaraan sendiri atau ban motor tertanam di pasir dan harus susah payah untuk mengangkatnya.
Jika tak mempunyai semangat atau daya juang yang tinggi atau gampang menyerah, boleh jadi akan putar haluan dan mengurungkan perjalanan meski sensasi air terjun mengundang rasa penasaran.
Rasa lelah dan penuh harap mulai terbayar ketika sampai di area yang agak sedikit luas dan terdapat sejumlah bangunan untuk berjualan. Lokasi ini juga dimanfaatkan untuk area parkir.
Selepas beristirahat sejenak, perjalanan dilanjutkan dengan medan yang menurun dan menanjak. Perjalanannnya ke lokasi membutuhkan waktu 10 sampai dengan 15 menit berjalan kaki.
Air terjun ini memiliki tinggi sekitar 50 meter dan dikelilingi oleh pepohonan hijau yang rimbun. Suasana di sini sangat sejuk dan segar, apalagi saat air terjun menyentuh badan, seakan terasa berada di “belahan surga”. Airnya dingin namun menyegarkan.
Air Terjun Timponan sungguh memiliki pesona alam yang sangat indah. Debit air yang tak begitu deras membuat destinasi wisata yang satu ini aman bagi pengunjung yang ingin mencoba sensasi bermain air.
Air terjun ini jatuh dari tebing yang ditumbuhi lumut ataupun tanaman pakis sehingga terlihat eksotis. Di bawah air terjun terdapat seperti kolam yang bisa digunakan untuk berenang atau berendam. Air terjun ini dikitari pepohonan rindang dan sinar matahari menyela di antara dedaunan tertiup angin.
Berwisata ke Air Terjun Timponan ini tidaklah menyesal apalagi merugi. Aktivitas ini seakan menjadi perbandingan guna menikmati kehidupan lain yang serba alami dan asri. Perjalanan dalam waktu 1 jam lebih akan terasa seperti memperoleh sensasi tracking jelajah hutan yang mengagumkan. Mau coba, silakan jalan-jalan ke Lombok.